
MALANGTODAY.NET – Bagi sebagian orang, begadang merupakan sebuah aktifitas yang sudah menjadi kebiaaan. Entah begadang untuk nongkrong maupun begadang untuk bekerja, namun hal ini sebenarnya sangat tidak disarankan dalam dunia medis karena resiko dari begadang sendiri cenderung lebih banyak jika dibandingkan dengan manfaatnya.
“Saat tidur malam, tubuh akan berproses dalam detoksifitas atau mengeluarkan racun dari tubuh,” ungkap kepala puskesmas Ciptomulyo, Edy Dwitanto.
Ia juga menambahkan jika malam hari yang seharusnya digunakan untuk detoksifitas namun digunakan untuk beraktifitas, maka akan mengubah ritme sikardian.
Baca Juga: Netizen Muslim Indonesia Kebakaran Jenggot Karena Mesut Ozil Unggah Foto Ini
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Edy ini menjelaskan bahwa sikardian sendiri merupakan sebuah proses biologis yang berulang dalam kurun waktu 24 jam. Dan ketika proses sirkadian tidak memiliki keseimbangan, maka tubuh secara kontinyu akan merasakan dampak secara perlahan dari ketidak seimbangan tersebut.
“Tubuh yang seharusnya memperoleh 100 persen energi setelah tidur, tidak akan kembali didapatkan ketika keseimbanganproses sirkadian hancur. Dampaknya, tubuh akan sangat rentan terhadap penyakit seperti diabetes, gangguan pencernaan, gangguan neurologis, dan bahkan gangguan psikologis,” imbuh Edy.
Baca Juga: Bertitel Komedian, 3 Artis Ini Sebenarnya Gak Pernah Bisa Bikin Ketawa
Selain itu imun pada tubuh yang akhirnya bekerja lebih keras dari biasanya untuk melawan penyakit yang menyerang saat malam hari.
“Oleh sebab itu, kebiasaan begadang seharusnya memang ditinggalkan demi kebaikan diri sendiri,” pungkasnya.
Reporter: Choirul Anwar
Editor: Swara Mardika
The post Jangan Begadang Agar Terhindar Dari Resiko Kematian Dini appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2Ox6S6G
0 comments:
Post a Comment