
MALANGTODAY.NET – Peristiwa bencana alam gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR yang disertai tsunami melanda Kota Palu, Jumat (28/9/2018). Dua hari berselang, situasi di Kota Palu layaknya kota mati.
Aliran listrik di kota tersebut padam, jaringan sinyal telekomunikasi sulit, bahan pokok dan makanan tidak tersedia.
Di balik duka yang melingkupi, dilansir dari detik.com sejumlah pelaku kriminal terlihat mulai melakukan penjarahan.
Baca Juga: Seleb Ngamuk di Acara Live TV, Karena Keterlaluan atau Kampungan?
Penjarahan tersebut di lakukan di toko-toko hingga swalayan. Rata-rata barang yang dijarah adalah bahan makanan dan rokok.
Tak sampai di situ, para penjarah ini juga menyatroni SPBU untuk mengambil BBM. Dilansir dari kompas.com, penjarahan BBM tersebut terjadi di sebuah SPBU di Jalan Pue Bongo, Kota Palu.
“Silakan ambil minyak, tapi jangan rusak,” ujar seseorang yang ditengarai adalah manajemen SPBU, Minggu (30/9/2018).
Baca Juga: Heboh, Media Asing Ikut Bahas Aturan Foto Tidak Senonoh di Bali
Truk-truk kontainer bermuatan barang juga menjadi target sasaran para masyarakat yang melakukan penjarahan.
Bahkan sampai jalan-jalan pun terlihat begitu ramai orang berlalu lalang membawa barang-barang jarahan.
Saat ini Bandara di Palu mulai bisa dioperasikan dan dapat digunakan sebagai jalur hilir mudik bantuan logistik dan bantuan manusia. Namun karena terhambat beberapa kendala, bantuan yang diberikan masih kurang jumlahnya.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Curhat: Enak Aja Wartawan Menghakimi Saya, Lo Siapa!?
Penulis: Swara Mardika
Editor: Swara Mardika
The post Layaknya Kota Mati, Penjarahan Terjadi di Palu Dua Hari Pasca Tsunami appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2QjsdAn
0 comments:
Post a Comment