
MALANGTODAY.NET – Kesadaran masyaralat kota malang untuk melestarikan dan merawat sungai memang masih perlu ditingkatkan kembali. Hingga kini bahkan masih ada beberapa orang yang menggunakan racun dan setrum untuk berburu ikan di sungai. Padahal penggunaan dua alat berburu tersebut sangat tidak dianjurkan, bahkan dilarang.
Menurut Direktur Utama Jasa Tirta Raymond Valiant Ruritan, meski jumlahnya tak banyak namun masih ada. Biasanya mereka menggunakan sedikit racun, karena ikan yang ada di sungai kini juga sudah semakin sedikit.
Baca Juga: Masalah Sungai, Masyarakat harus Dikenalkan Bahayanya Dulu
“Ada beberapa yang melakukan peracunan. Tidak meracun terlalu banyak karena ikan yang diracun tidak banyak, ucap Raymond belum lama ini kepada MalangTODAY.
Menurutnya, populasi ikan di sungai kian hari semakin berkurang. Ia juga menambahkan, pengurangan jumlah ikan, terutama di bagian anak sungai ini dikarenakan polusi dan limbah yang mengotori sungai.
“Untuk anak sungai, biasanya (sungai) Metro dan (sungai) Amprong, biasanya orang-orang cari ikan. Tapi semakin ke bawah (hilir) semakin sedikit ikan, karena banyak limbah dan sungai tercemar,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Koordinator LSM ProDesa Achmad Khoesairi menyatakan harus ada upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak buruk dari pemotasan dan penyetruman ikan di sungai. Menurutnya, tindakan tersebut tak hanya membahayakan habitat dan ekosistem sungai tetapi juga membahayakan masyarakat sekitar.
“Bukan hanya berdampak pada habitat, masyarakat juga akan terancam. Apalgi ikan yang ditangkap menggunakan racun itu tidak baik untuk kesehatan,” Ucap Achmad.
Baca Juga: Sehari Kirab Budaya, Putaran Uang Diperkirakan Capai 1 Miliar
Penggunaan racun dan setrum untuk menangkap ikan di sungai dapat merusak keseimbangan ekosistem sungai itu sendiri. Pasalnya, cara ini juga akan membunuh ikan-ikan kecil dan hewan air lainnya. Cairan racun juga menjadi polutan berbahaya yang mencemari air. Apabila air tersebut sampai terminum oleh manusia, dampaknya akan sangat fatal.
Maka dari itu, hentikan penggunaan potasium atau obat ikan lainnya dan juga setrum untuk menangkap ikan. Kelestarian sungai menjadi tanggung jawab semua orang. Dengan menjaga sungai, kita juga menjaga sumber kehidupan.
Karet Bungkus: Rahmat Mashudi Prayoga
Reporter: Rosita Shahnaz & Dhimas Fikri
Penulis: Raka Iskandar
Editor: Raka Iskandar
Ilustrator: Nanda Tri Pamungkas
The post Stop! Ini Bahayanya Racun dan Setrum Ikan di Sungai appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2NQjZCZ
0 comments:
Post a Comment