
MALANGTODAY.NET – Warga Dusun Watugong, RT 4/RW 3, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dihebohkan oleh penemuan saluran air bawah tanah kuno, Kamis (27/9). Saluran air itu diduga merupakan peninggalan Hindu-Budha.
Dwi Cahyono, sejarawan Universitas Negeri Malang (UM) mengungakpan lokasi penemuan berada di bantaran selatan Kali Metro. Tanah di sebelah selatannya berupa tebing curam membujur timur-barat.
Baca Juga: Ucapkan Bela Sungkawa Untuk Korban Tsunami, Edy Rahmayadi Malah Dibully?
“Lantaran bertebing curam, maka dapat dipahami bila dasar tebing ini memiliki potensi air yang besar kategori sumber resapan. Sayang sekali, kini tebing bagian bawahnya dibangun batu dan lorong, sehingga gambaran adanya potensi resapan airnya tak lagi tampak,” ujar Dwi saat ditemui media, (29/9).
Kendati demikian, Dwi menambahkan pertanda akan adanya potensi air itu masih ada. Pasalnya, bagian langit-langit sisi timur saluran air kuno tersebut masih terlihat basah bahkan meneteskan air.
“Menariknya, lokasi temuan ini juga hanya berjarak 50 meter di belakang Punden Watugong. Adapun lokasi Punden Watugong itu berada di permukaan atas tanah bertebing curam, yang berada di sebelah selatan tempat temuan,” tambahnya.
Penemuan ini berawal dari ketidaksengajaan, saat salah seorang pekerja penggali tanah, berniat membuat sapticktank kolektif bagi warga.
“Ketika dibuat lobang gali berbentuk empat persegi panjang (sekitar 3 X 5 meter) sedalam kurang lebih 3 meter dari permukaan tanah sekitar. Namun, sekitar 2 meter, pada sisi selatan kotak gal tiba-tiba permukaan tanahnya “jebol”, dan tampaklah lobang melorong,” Ujar Dwi.
Adanya indikasi temuan ini adalah “saluran air bawah tanah” terlihat dari posisi gorong-gorong ke arah timur semakin menyempit, dan sebaliknya ke arah barat kian melebar. Diterangkan kembali, kemungkinan mulut saluran berada tepat di tebing sisi selatan Kali Metro, sekitar 25 meter dari jembatan kecil yang menyebrang Kali Metro.
Dwi mengatakan, temuan ini konon diyakini sebagai sungai suci, yang airnya diidentikkan dengan “tritramreta (air kehidupan, air keabadian)”. Semenjak masa Bercocok Tanam di Zaman Prasejarah, kemudian memasuki Masa Hindu-Buddha, dan seterusnya hingga sekarang lembah dan sekitar DAS Metro menjadi areal bermukim, sekaligus ajang aktifitas sosial-budaya lintas masa.
Sedangkan atas penemuan ini, Agung Harjaya Buwana, Kasi Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kota Malang, mengatakan pihaknya akan mengadakan rapat Tim Ahli Cagar Budaya. Rapat itu akan membahas tindakan apa yang akan dilakukan atas temuan itu.
Baca Juga: Sehari Kirab Budaya, Putaran Uang Diperkirakan Capai 1 Miliar
“Jadi temuan gorong-gorong yang ditemukan warga dan menjadi salah satu perhatian Disbudpar. Informasi itu bagian dari jejak sejarah dan peradaban,” ujar Agung.
Kendati demikian, Disbudpar belum merencanakan, tempat penemuan itu berpotensi untuk dijadikan tempat wisata atau tidak. Namun Disbudpar memastikan untuk menjaga kawasan itu hingga waktu yang belum ditentukan.
Reporter : Dwi Setyani
Editor : Kistin Septiyani
The post Saluran Air Peninggalan Hindu-Budha Hebohkan Warga Tlogomas appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2xTXy6b
0 comments:
Post a Comment