
MALANGTODAY.NET – Dalam waktu sepekan, kontestasi politik Indonesia mulai memanas. Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, mengunggah video Potong Bebek Angsa PKI di akun Twitter-nya. Postingan ini sontak memicu beragam reaksi dari berbagai kalangan.
Ada yang mengatakan bahwa Fadli Zon telah mencederai demokrasi hingga anggapan yang menyatakan bahwa hal tersebut sama sekali tidak layak untuk dilakukan oleh pimpinan dewan sepertinya. Namun Fadli berkilah bahwa apa yang dilakukannya murni kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Walau Kaku, Tapi Aksi Jusuf Kalla Joget Tik Tok Bareng Cucunya Ini Seru Juga
Di lain kesempatan, video yang menunjukkan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Jusuf Kalla (JK), menari bersama cucunya juga viral di dunia maya. Dalam video berdurasi 20 detik tersebut, JK yang melihat cucunya Jamila sedang merekam aksinya bermain aplikasi Tik Tok segera bergabung dan ikut berjoget mengikuti gerakan cucunya itu. Video ini juga menimbulkan berbagai reaksi publik.
Banyak yang memuji JK sebagai figur yang dekat keluarganya meski disibukkan dengan berbagai tugas kenegaraan. Video ini dapat ditemui di akun Instagram @husainabdullah1 milik juru bicara Wapres, Husain Abdullah.
Baca Juga: KAI Akan Gunakan Rangkaian Kereta Baru, Sudjiwo Tedjo: Kurang Asyik!
Pesan Politis Lewat Video Joget
Ahli komunikasi asal Yale University, Amerika Serikat, Harold Laswell mengemukakan salah satu teori komunikasi, yaitu teori peluru. Teori ini mengasumsikan media sebagai pistol yang menembakkan peluru berupa pesan dan informasi pada masyarakat yang kemudian membuat mereka menerima pesan tanpa keraguan.
Dua video di atas mungkin diklaim sebagai ajang penyaluran ekspresi dan kebebasan berpendapat. Namun bagi beberapa pihak seperti elit politik, video seperti itu bisa menjadi semacam peluru yang mereka tembakkan ke arah publik. Kemudian mereka para elit politik memanfaatkan faktor depresi ekonomi dan konflik politik yang menjangkiti masyarakat.
Baca Juga: Saingi Vicky Prasetyo, Sandiaga Uno Ciptakan Istilah Unik Jelang Pilpres 2019
Bombardir informasi dalam bentuk demikian itu yang membuat masyarakat terkungkung dalam penilaian baik – buruk dan benar – salah. Penilaian seperti ini kemudian menggiring masyarakat pada dua kutub berlawanan akibat pesan yang ditembakkan oleh elit politik tersebut.
Terlepas dari motif, pengakuan, hingga asumsi sekalipun, video viral Potong Bebek Angsa PKI Fadli Zon dan Video Tik Tok JK berhasil menggiring publik pada asumsi politis.
Penulis: Raka Iskandar
Editor: Raka Iskandar
The post Sama-sama Politis, Kamu Pilih Joget ‘Potong Bebek Angsa’ Fadli Zon atau Joget Tik Tok JK? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2OZJf6A
0 comments:
Post a Comment