
MALANGTODAY.NET – Liga Primer Inggris (Premier League) menjadi salah satu liga yang paling banyak diminati oleh para pecinta sepakbola dunia termasuk Indonesia. Tidak hanya prestasi, intrik-intrik menarik di dalamnya juga membuat liga yang satu ini patut untuk dinikmati.
Namun siapa sangka bahwa perjalanan Liga Primer Inggris ternyata tidak semulus itu. Seperti pada tahun 1980-an yang menjadi titik kehancuran sepak bola Inggris. Mulai dari rusaknya fasilitas stadion, hooliganisme yang merajarela, bahkan hingga pelarangan tampil di kompetisi Eropa selama lima tahun pasca Tragedi Heysel pada tahun 1985.
Akhirnya saat itu kompetisi teratas sepak bola di Inggris pun mulai sepi peminat. Hal itu kemudian berimbas pada turunnya pendapatan dan kerugian lainnya.
Kemudian mulai memasuki musim 1991-1992, beberapa klub elite sepak bola memisahkan diri dari liga tersebut. Keputusan tersebut dilakukan setelah ada perjanjian anggota pediri yang ditandatangi pada tanggal 17 Juli 1991.
Baru pada 20 Februari 1992, terbentuklah format kompetisi baru dengan nama FA Premier League dengan jumlah anggota sebanyak 22 klub pada musim pertama. Secara umum, tidak ada perbedaan aturan baik dari segi promosi hingga degradasi.
Sejak saat itulah sejarah-sejarah baru mulai terbentuk dari kompetisi liga sepak bola Inggris yang dibentuk tahun 1888. Hingga kini, Liga Primer Inggris masih seru untuk selalu diikuti perkembangannya.
Melansir dari laman Wikipedia, Liga Primer adalah liga sepak bola yang paling banyak ditonton di dunia, disiarkan di 212 wilayah kepada 643 juta pemirsa.
Pada musim 2014–15 rata-rata jumlah kehadiran penonton dalam setiap pertandingan Liga Utama Inggris adalah 36.000, yang merupakan jumlah tertinggi kedua dari liga sepak bola profesional Jerman, Bundesliga, dengan tingkat hunian stadion adalah 92,2%. (HAM)
The post Kini Mentereng, Liga Primer Inggris Ternyata Pernah Dikucilkan di Eropa appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2Sa2Gdu
0 comments:
Post a Comment