
MALANGTODAY.NET – Siapa sangka jika Provinsi Jawa Timur pernah menjadi sebuah negara tersendiri. Istilahnya disebut dengan Negara Boneka atau yang diakui secara de-facto namun ada di bawah negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut dibuat demi keuntungan tersendiri.
Belanda merupakan lakon dibalik pembentukan Negara Boneka tersebut. Setelah Jepang kalah, Belanda ingin menguasai kawasan Indonesia dengan melakukan segala cara. Dari situ lah mereka membuat negara guna memecah belah.
Negara Jawa Timur menjadi salah satu yang pernah dibuat Belanda. Negara yang dipimpin oleh R.T.P Achmad Kusumonegoro tersebut merupakan imbas dari serangan 10 November 1945 di Surabaya.
Agresi Militer kerap kali dilakukan Belanda setelah itu. Namun upaya tersebut akhirnya berakhir setelah ada persetujuan Roem-Royen. Negara Jawa Timur akhirnya kembali begabung Indonesia pada di hari ini di 69 tahun lalu atau tanggal 25 Februari 2019.
Akan tetapi, bukan hanya Jawa Timur saja yang sempat dijadikan Negara Boneka. Berikut beberapa wilayah lainnya:
1. Negara Madura (1948-1950)
Negara Madura merupakan rekayasa dari Gubernur Belanda di Jawa Timur saat itu, Van der Plas yang dibentuk tanggal 23 Januari 1948. Dengan berbagai intimidasi, ngeara tersebut dibentuk melalui pemungutan suara palsu.
Negara yang dipimpin R.A.A Tjakraningrat tersebut juga mendapat kucuran dana dari Belanda. Sehingga ketika kondisi finansial Belanda memburuk negara tersebut tak bisa berbuat banyak. Barulah pada 19 Maret 1950, Negara Madura memutuskan untuk kembali bergabung dengan NKRI.
2. Negara Sumatra Selatan (1948-1950)
Sewaktu Agresi Militer pertama tanggal 21 Juli 1947, tentara Belanda menyerang semua daerah di Sumatra Selatan. Akibatnya, wilayah tersebut dibentuk sebuah negara boneka bernama Negara Sumatra Selatan.
Negara yang dipimpin Abdul Malik tersebut dibuat Belanda untuk melindungi sumber daya alam yang terdapat di wilayah itu. Meski pada akhirnya, Negara Sumatra Selatan kembali bergabung Indonesia pada 1950.
3. Negara Sumatra Timur (1947-1950)
Kekayaan sumber daya alam juga menjadi alasan Belanda membentuk Negara Sumatra Timur. Mulai dari kebun karet, ladang minyak, hinga tembakau. Hal tersebut tentu untuk memenuhi pendanaan penjajahan yang mereka lakukan terhadap Indonesia.
Setelah tiga tahun berjalan, negara yang dipimpin oleh Tengku Mansur ini mengalami banyak tekanan. Hal tersebut dikarenakan ada kubu yang pro dan kontra. Meski pada akhirnya negara tersebut menyatakan bergabung ke Indonesia setelah melakukan Konferensi Meja Bundar tanggal 15 Agustus 1950.
4. Negara Pasundan (1948-1950)
Negara Pasundan dibentuk secara politik untuk mendukung Indonesia. Sosok yang saat itu berjuang menjadi presiden Negara Pasundan Wiranatakusumah sangat pro atas kemenangan negaranya yang juga kemenangan Indonesia. Namun mereka tetap masih di bawah kendali Belanda.
Negara Pasundan kian melemah seiring dilancarkannya agresi militer Belanda. Persiden negara tersebut akhirnya mempasrahkan mandat kepada parlemen. Baru pada akhirnya Negara Pasundan bubar dan kembali bergabung Indonesia pada 8 Maret 1950.
5. Negara Indonesia Timur (1946-1950)
Pembentukan Negara Indonesia Timur didasarkan melalui Konferensi Malino dan Konferensi Denpasar. Hingga akhirnya negara yang dipimpin oleh Tjokorda Gde Raka Soekawati tersebut diresmikan Desember 1946. Meliputi Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan Kepulauan Maluku.
Namun pada Agresi Militer kedua, kejayaan negara tersebut mulai redup. Agar bergabung ke Indonesia, perdana menteri Ide Anak Agung Gde Agung melakukan lobi. Barulah Negara Indonesia Timur menjadi bagian Indonesia pada 17 Agustus 1950. (HAM)
The post Selain Jawa Timur, 5 Wilayah Indonesia Ini Pernah jadi Negara! appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2GGs0GN
0 comments:
Post a Comment