
MALANGTODAY.NET – Abad ke-21 adalah era dimana teknologi dan komunikasi berkembang dengan pesat. Sumber informasi tidak hanya dari media buku tetapi informasi berbasis jaringan internet ataupun dalam bentuk permainan kian menjadi rujukan.
Bagi anak sekolah, membawa tas dengan sejumlah buku di dalamnya tidak menjamin intelektual mereka. Malah justu sebaliknya, anak terbeban dengan buku-buku yang ada serta pelajaran-pelajaran yang saban hari terus diberikan.
Ditambah lagi, metode pembelajaran di sekolah bukan pada pemahaman. Ini kemudian didukung dengan evaluasi guru kepada siswa dengan mengadakan ujian akhir.
Melihat akan hal itu, Yuaza Ependi, pencipta metode belajar sambil bermain monopoli pola bintang mengatakan bahwa yang diperlukan siswa saat ini adalah metode belajar yang tidak rigid dan memaksa siswa untuk menghafal.
“Kebanyakan siswa itu senang bermain. Mereka butuh metode belajar yang tidak memaksa menghafal tapi tidak juga santai dalam bermain. Itulah kenapa saya ciptakan monopoli pola bintang”, ujarnya kepada wartawan dikediamannya di Palembang.
Untuk cara kerjanya, mantan pegawai negeri sipil ini menjelaskan bahwa cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan permainan monopoli pada umumnya.
“Cara mainnya sama seperti monopoli, hanya ada beberapa yang kita rubah. Misal dalam pola bintang cinta tanah air, siswa akan menyanyikan lagu Indonesia Raya atau mengucapkan Pancasila saat berhenti pada kotak dengan seruan tersebut”, ujarnya
Bila semua tantang dalam kotak telah terlewati dan siswa kembali pada posisi start maka siswa akan diberi bintang sebagai reward atau penghargaan bagi mereka agar semakin berusaha lagi.
Hingga saat ini metode pola bintang yang diterapkan adalah untuk mata pelajaran PPKN berupa cinta tanah air dan pendidikan agama Islam. Ke depannya ia mengatakan akan menciptakan monopoli pola bintang “smart” yang di dalamnya terkandung mata pelajaran matematika dan IPA.
“Untuk jenjang SD mungkin pola bintang smart hanya matematika dan IPA. Sedangkan SMA akan kita pecah lagi, mungkin ada fisika, biologi dan kimia”, jelasnya
Menariknya, metode pola bintang yang telah diciptakan ini telah mendapatkan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan ISBN untuk buku panduan yang diterbitkan. Sehingga secara administrasi metode pola bintang dapat diterapkan di sekolah formal.
“Hingga saat ini, sekitar 30% sekolah di Palembang baik dari tingkat SD hingga SMA yang telah menerapkan metode belajar pola bintang”, ujarnya
Marjani, kepala sekolah SMPN 39 Palembang mengatakan bahwa metode belajar ini membantu mereka dalam mengevaluasi siswa. “Kami sangat terbantu dengan metode ini dalam mengevaluasi kemampuan siswa. Harapannya agar tidak hanya PPKN dan Agama tetapi ada juga mata pelajaran yang lainnya”, ujarnya kepada wartawan.
The post Bermain Sambil Belajar dengan Metode Monopoli Pola Bintang appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2tAipb2
0 comments:
Post a Comment