Tuesday, February 27, 2018

Serap Aspirasi Budayawan, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli


Rahmat Mashudi Prayoga

MALANGTODAY.NET – Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tiimur, Dra Sri Untari menggelar reses untuk menyerap aspirasi para budayawan di Malang Raya.

Dalam kesempatan itu, para budayawan mengeluhkan kurang kepeduliannya pemerintah dalam ikut melestarikan kebudayaan daerah. Seperti kurang tersedia tempat pertunjukan, hingga apresiasi terhadap budayawan sendiri.

Baca Juga: Bentrok Polemik Unikama, Satu Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit

Menanggapi hal itu, Sri Untari nantinya akan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait agar untuk dapat mewujudkan keinginan para budayawan. Seperti keinginan Ki Ardhi Purbo Antono (dalang wayang kulit) agar Taman Krida Budaya Jawa Timur (TKBJ) bisa dimanfaatkan oleh budayawan di Malang untuk menggelar pertemuan rutin.

“Di Malang ini kan ada TKBJ, itu hanya sering dipakai untuk pertunjukan seni dan mantenan (pernikahan). Maka sesuai keinginan teman-teman budayawan Malang Raya ini, saya akan bicara dengan Kepala Dinas Pariwisata setempat agar kemudian bisa minta satu tempat untuk bisa teman-teman kebudayaan berkumpul dan beraktifitas disitu,” kata Untari Untari sebagai anggota DPRD Jawa Timur yang terpilih dari daerah pemilihan V (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang) ini.

Dengan begitu, lanjut Untari, beragam kebudayaan seperti budaya jawa, sastra tulis, sastra lisan, seni ukir, seni pahat, seni patung, tari-tarian, budaya filosofi dan sebagainya dapat dilestarikan. “Kalau ndak ada yang nguri-nguri lagi ya hilang. Nah salah satu streechingnya saya minta mereka untuk membuat organisasi kecil dan kemudian bertanggungjawab untuk setiap bulan kita menggelar pertemuan disitu (TKBJ). Dan saya akan menjadi pengayomnya mereka,” tandas wanita yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jawa Timur ini di Aula Koperasi Setia Budi Wanita, di Jalan Raden Intan, Arjosari, Kota Malang, Selasa (27/2) malam.

Selain itu, Untari juga mendapatkan masukan dari budayawan Yongki Irawan yang ingin agar pemerintah dapat ikut menghidupkan kembali Dewan Kesenian Malang yang terkesan mati suri.

“Nah, Dewan Kesenian Malang, itu sebenarnya tanggungjawab Pemerintah Kota Malang, maka saya minta kepada Pemerintah Kota Malang melalui eksekutif maupun legislatif untuk memikirkan DKM itu, jangan dibiarkan begitu saja. Pergunakanlah untuk bertemunya para budayawan, para seniman disitu untuk mengapresiasi apa yang mereka kerjakan dan apa yang mereka inginkan disana.

Untuk segala permasalahan di Kota Malang ini, lanjut dia, aspirasi para budayawan tersebut akan disampaikan melalui anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan.

Baca Juga: Uprising Jawarai E-Arena Malang E-Sport Championship 2018

“Kalau itu ya melalui fraksi PDI Perjuangan, kalau yang di Jawa Timur seperti persiapan kongres kebudayaan, kemudian temuan-temuan panji dan sebagainya akan saya bawa ke (Pemprov) Jawa Timur itu. Nanti saya tugaskan anggota fraksi saya yang membidangi seni budaya akan saya minta itu,” paparnya.

Untuk itu, ia berharap seharusnya pihak legislatif maupun eksekutif dapat memahami bahwa budaya itu merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. “Budaya itu satu nafas dengan kita. Untuk itu kita harus peduli untuk melestarikannya. Seperti langgar, pesantren, itu juga kebudayaan, sampean (Anda) ke Arab ya tidak ada,” jelasnya.

The post Serap Aspirasi Budayawan, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2BWSyk3

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment