Tuesday, March 13, 2018

Menristekdikti Minta Politeknik Kerjasama dengan Taiwan


Rahmat Mashudi Prayoga

MALANGTODAY.NET – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, menyebutkan bahwa pihaknya telah mendapatkan tawaran yang sangat baik bagi para mahasiswa politeknik. Tawaran tersebut datang dari Taiwan, yang mana mereka menawarkan beasiswa dengan kuota hampir 6000 mahasiswa.

“Para Direktur saya minta untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Taiwan dan anak didiknya agar disiapkan untuk masuk ke Taiwan baik di perguruan tinggi maupun industri disana,” kata Nasir saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Direktur Politeknik Se-Indonesia (FDPNI) di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Senin (12/3) malam.

Baca Juga: Naik Pesawat Bawa Powerbank, Penumpang Wajib Perhatikan Ini!

Untuk itu, pihaknya juga terus mendorong agar politeknik terus berbenah diri. Sebab perguruan tinggi politeknik ini diupayakan menjadi incaran bagi calon mahasiswa.

“Selama ini, politeknik seolah seperti perguruan tinggi kelas dua. Padahal, lulusan politeknik saat ini sangat kompeten dan dibutuhkan pasar kerja,” tandasnya.

Selain itu, lanjut dia, pembelajaran di politeknik juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri agar lulusannya nanti berkompeten. Bahkan saat ini, pemerintah bersama-sama dengan politeknik tengah menempuh beberapa cara. Salah satunya yakni program Multi Entry Multi Outcome (MEMO).

Baca Juga: Lanjutan Sidang Adik Dituntut Kakak Ipar, Replik JPU Dituntut Dianggap Tak Sesuai Fakta

Program MEMO ini menawarkan kepada mahasiswa untuk memilih berbagai alternatif perkuliahan yang memungkinkan mereka untuk langsung bekerja di industri dengan tetap dapat kembali lagi ke kampus (kuliah). Sehingga MEMO ini diharapkan dapat menjadikan lulusan politeknik siap kerja bukan siap training. Dengan begitu, maka dapat memutus mata rantai kemiskinan.

“Tahun pertama misalnya, (mahasiswa) dapat sertifikat KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 3, terus mau bekerja, kembali lagi dia (ke kampus) itu bisa melanjutkan ke tahun kedua. Tidak ada DO (drop out), istilahnya zero DO,” jelas Nasir.

Sementara itu Ketua FDPNI, Rahmat Imbang mengungkapkan bahwa kajian skema MEMO ini masih membutuhkan beberapa penyesuaian dan penyelerasan peraturan.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Gippeumjo, “Pasukan Kenikmatan” Pemimpin Korea Utara

“Diantaranya penyesuaian kurikulum, instrumen penilaian BAN PT, pangkalan data pendidikan tinggi (untuk menjamin keabsahan ijazah), dan sebagainya,” pungkasnya.

Dalam acara ini, hadir pula Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti, dan Staf Ahli Menristekdikti Bidang Infrastruktur Hari Purwanto.

The post Menristekdikti Minta Politeknik Kerjasama dengan Taiwan appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2tKvPoG

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment