Monday, April 2, 2018

Usia Bertambah, Kemacetan Kota Malang Kian Parah


Pipit Anggraeni

MALANGTODAY.NET – Dari tahun ke tahun, kemacetan masih menjadi permasalahan yang terus dihadapi Kota Malang. Dengan bertambahnya usia, kemacetan pun kian parah dan tak jarang membuat warga geram dan mengeluh.

Di hari jadi yang ke-104 ini, tak sedikit warga yang mengeluhkan masalah macet. Salah satunya disampaikan melalui media sosial. Seperti yang dituliskan beberapa warganet seperti berikut ini.

Baca Juga: Sambang ke Malang, Gus Ipul Janji Atasi Masalah Kesenjangan

“Macetnya diilangi tolonggg,” tulis akun Sellymaghfiroh.

“Malang ga macet lagii,” tambah akun dimaswicaksono79.

“Malang bebas macet,” urai akun aguezendry.

“Semoga prestasi kemacetan malang turun,” timpal akun rukkkk_.

Harapan serupa juga disampaikan @angeladewi87 yang menulis, “Semoga Malang menjadi nyaman kembali bebas dari macet adeeem lagi udaranya,”.

Baca Juga: Sidang Paripurna Istimewa HUT Kota Malang, Pimpinan Dewan Meminta Maaf

“Semoga Kota Malang tetap menjadi kota yang selalu dirindukan banyak orang. Menjadi kota yang tetap bersih, aman, nyaman, dan orangnya tetap ramah-ramah,” cetus akun dellasybndn.

“mengatasi kemacetan tapi tidak berdampak pada ekosistem malang yang terkenal kota sejuk, bahkan kalau bisa menambah hijaunya malang karena malang semakin panas karena banyak polusi,” ujar akun iqbal_ridik.

“Semoga Malang bebas macet,” sahut akun dj.yesi.

Menanggapi itu, Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wahyudi menyampaikan, kemacetan memang menjadi permasalahan utama bagi kota berkembang, termasuk Kota Malang. Berbagai upaya mengatasi macet pun masih terus dilakukan.

“Yang adalah pertama akan dilakukan rekayasa lalu lintas,” katanya pada wartawan, Senin (2/4).

Baca Juga: Demo KNCI Malang Bentangkan Poster ‘Copot Menkominfo’

Selain itu, lanjutnya, evaluasi terhadap trayek-trayek angkutan kota juga akan dilakukan. Karena ia menilai, trayek tersebut ditetapkan sudah cukup lama. Sehingga perlu dievaluasi apakah trayek ini perlu dirubah atau tidak.

Terakhir, tambahnya, tentu pembangunan angkutan massal yang bisa dengan mudah diterapkan. Misalnya minibus untuk menggantikan angkutan-angkutan kecil. Tetapi bagaimana untuk mengurangi dampak sosial itu yang harus diperhatikan juga.

“Selain itu ada juga monorel karena melihat typografi Kota Malang serta monorel yang membutuhkan lahan yang tidak banyak sehingga monorel bisa berhenti di mall atau perumahan warga,” tutupnya.


Reporter: Pipit Anggraeni
Editor: Annisa Eka Safitri

The post Usia Bertambah, Kemacetan Kota Malang Kian Parah appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2q2X7lh

0 comments:

Post a Comment