
MALANGTODAY.NET – Petani padi di Kabupaten Malang sedang was-was karena ada serangan penyakit potong leher atau patah leher.
Potong leher bukan penyakit yang bisa disepelekan. Penyakit ini biasanya muncul disebabkan jamur Pyricularia Oryzae yang menyerang dari masa vegetatif hingga generatif.
Serangan penyakit ini bisa mengurangi hasil panen padi hingga 70 persen bahkan bisa gagal panen. Hal itu tentu akan sangat dikhawatirkan para petani.
Baca Juga: Modus Ritual di Gunung Kawi, Pria Asal Bekasi Ini Malah Gondol Honda Brio
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Budiar Anwar mengatakan jika saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengatasi persoalan serangan penyakit potong leher itu.
“Sudah ada tim yang diterjunkan untuk membantu petani mengatasi penyakit itu,” kata Budiar, Sabtu (28/7).
Kemunculan penyakit itu biasanya dapat ditandai saat vegetatif, gejala pada daun terlihat bintik kecil menyerupai belah ketupat berwarna kuning dan keunguan pada bagian tengah bintik. Semakin lama bercak akan menjadi besar, hingga pada saat memasuki masa generatif, pangkal malai membusuk dan mudah patah.
Baca Juga: Kecil-kecil Cabe Rawit, Tiga ABG Ini Nekat Bobol Warung di Malang
Penyakit patah leher itu dapat diantisipasi dengan penggunaan pupuk nitrogen sesuai anjuran, pembersihan lahan tanam dari gulma, serta penggunaan fungisida berbahan aktif mankozeb atau difenokonazol pada perlakuan benih, masa pembibitan, vegetatif dan bunting.
Salah satu petani padi di wilayah Kecamatan Kepanjen, Sunardi mengatakan, akibat serangan penyakit tersebut hasil panen yang didapatnya tidak bisa maksimal. Bahkan, dirinya harus memanen padi lebih dini.
“Biasanya panen satu hektar bisa sampai 8 ton, dapat Rp 36 juta. Tapi karena ada serangan penyakit ini cuma bisa dapat 3 ton, Rp 10 juta,” keluh Sunardi.
Reporter: Dhimas Fikr
Editor: Raka Iskandar
The post Petani Padi Was-was, Ada Serangan Penyakit ‘Potong Leher’ appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2LulK7O
0 comments:
Post a Comment