
MALANGTODAY.NET – Berstatus juara Liga 2 2017, bukanlah menjadi jaminan Persebaya Surabaya bisa survive dalam mengarungi Liga 1. Terbukti, memasuki pekan ke-21 Persebaya hanya mampu mengantongi 25 poin.
Padahal, Persebaya pernah menyodok menduduki posisi runner-up klasemen sementara pada pekan keempat. Namun, klub yang berdiri pada 1927 itu juga pernah masuk zona degradasi, berada di peringkat ke-16 pada pekan ke-13. Selain itu, Persebaya juga belum sekali pun meraih kemenangan beruntun.
Baca Juga: Ikut Terkena Imbasnya, Roy Suryo Disindir Bonek Karena Hal Ini
Tim yang kini di asuh oleh Djajang Nurjaman tersebut pernah meraih masing-masing tiga seri dan kalah secara beruntun. Catatan inilah yang semakin menguatkan penilaian penampilan labil selama berkompetisi.
Melalui berbagai sumber, MalangTODAY berhasil merangkum penyebab labilnya penampilan Persebaya musim ini. Simak di bawah ini!
1. Sering melakukan rotasi
di bawah asuhan pelatih Angel Alfredo Vera, Persebaya banyak melakukan rotasi. Bongkar pasang pemain dan eksperimen yang dilakukan Alfredo menjadi perjudian berharga malah yang kerap berujung kekalahan.
Dari 28 pemain di skuat Persebaya, tak ada satu pun pemain yang selalu mendapat kesempatan bermain dalam 22 pertandingan di semua ajang. Ini menjadi bukti Persebaya tidak memiliki bahkan satu pemain andalan saja.
2. Badai cedera
Pemain silih berganti masuk perawatan tanpa pernah ada situasi tim memiliki skuat yang lengkap. Berbagai cara berusaha ditempuh jajaran pelatih dan manajemen untuk bisa menangani persoalan penanganan cedera ini, namun kurang membuahkan hasil.
Hal ini kemudian berdampak kepada rotasi yang dilakukan Alfredo. Dia tidak pernah mendapati timnya dalam kondisi full team sehingga harus mencoba pemain lain untuk posisi tertentu.
3. Tidak ada perombakan skuat
Tidak seperti kontestan Liga 1 secara umum, Persebaya tidak melakukan perombakan skuat secara besar-besaran. Bajul Ijo memutuskan untuk mempertahankan 17 pemain yang merupakan bagian integral tim saat menjuarai Liga 2 2017. Mayoritas pemain tersebut masih belum berpengalaman di kasta tertinggi.
4. Gelandang bertahan sering cedera
Ada dua pemain Persebaya yang memiliki kualitas untuk bermain di posisi gelandang bertahan. Mereka adalah Nelson Alom dan M. Hidayat. Keduanya memiliki peran yang berbeda, meski bermain di posisi yang sama.
Baca Juga: 6 Istana Gaib Menyeramkan di Indonesia, Nomor 3 Ada di Bali
Nelson merupakan tiper anchor man, pemain pengadang di depan kotak penalti. Sementara Hidayat adalah seorang ball-winning midfielder yang memiliki kemampuan merebut sekaligus membagi bola dengan baik.
Masalahnya, kedua pemain itu kerap mengalami cedera. Nelson masih mendapatkan perawatan dan absen hingga Oktober. Sedangkan Hidayat yang sudah pulih justru tidak mendapat kepercayaan di beberapa laga terakhir.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post Buat Bonek Kecewa, Ini 4 Faktor Labilnya Persebaya di Liga 1 appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2OotVA7
0 comments:
Post a Comment