MALANGTODAY.NET – Masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang setiap tahunnya selalu mengadakan labuhan atau larung sesaji di Gunung Kombang. Hal itu sudah menjadi tradisi turun-temurun.
Larung sesaji itu merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat atas karunia Tuhan. Tradisi ini sudah berlangsung selama lebih dari 100 tahun dan hingga kini masyarakat pesisir Donomulyo masih memegang teguh kearifan lokal tersebut.
Baca Juga: Sebelum Tertangkap! Begini Kumpulan Aksi Lucu Mudy Taylor
Sebelum melakukan larung sesaji, rangkaian kegiatan akan diawali dengan ritual oleh pemuka adat di Rumah Lumbung. Sejumlah hasil bumi dipersiapkan pada malam sebelum larung sesaji.
Uniknya, segala keperluan tersebut termasuk hal masak memasak hanya boleh dipersiapkan oleh laki-laki. Hal tersebut juga dibenarkan Direktur Utama PD Jasa Yasa Kabupaten Malang, Ahmad Faiz Wildan.
“Acaranya mulai malam, uniknya ada kegiatan masak yang masak itu laki-laki semua, jadi perempuan itu keluar dari rumah. Habis masak nanti dibawa ke Rumah Lumbung. Setelah ada ritual-ritual dibawa naik ke Gunung Kombang, biasanya yang didulukan larung itu kepala kerbau dan kambing,” kata Wildan, belum lama ini.
Baca Juga: Gunakan Narkoba, Mudy Taylor Ditangkap Polisi
Wildan juga menjelaskan, sebagai pengelola Pantai Ngliyep, tahun lalu pihaknya mencatat ada sedikitnya 12 ribu orang yang ikut berpartisipasi dalam upacara sakral tersebut. Mayoritas masyarakat yang ikut berpartisipasi pada larung sesaji itu merupakan warga lokal, meskipun ada juga warga yang datang dari luar daerah.
“Larung itu tahun lalu sampai 12 ribu, tapi yang berbayar cuma 800, kan mayoritas warga lokal sini,” terangnya.
Reporter : Dhimas Fikri
Editor : Kistin Septiyani
The post Labuhan Pantai Ngliyep, Ungkapan Rasa Syukur Pada Sang Pencipta appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2IcfaxY
0 comments:
Post a Comment