Friday, September 7, 2018

Upah Kerja Tak Layak, Perempuan Pekerja Rumahan Jauh dari Sejahtera


Swara Mardika

MALANGTODAY.NET – Rendahnya tingkat kesejahteraan Perempuan pekerja rumahan masih menjadi problematika di Indonesia.  Mitra Pekerja Wanita Rumahan Indonesia (MWRI) mencatat sebanyak 4.200 perempuan pekerja rumahan tidak mendapatkan upah dan kondisi kerja yang layak.

Selain itu, para pekerja perempuan juga tidak mendaptkan jaminan sosial yang jelas, seperti jaminan BPJS dan Ketenagakerjaan. Bahkan mereka hanya mendapat upah sebesar 40 persen dari UMR.

“Perempuan pekerja rumahan dianggap sebagai sampingan padahal jam kerja panjang tapi tidak ada jaminan sosial ketenagakerjaan. Jika terjadi kecelakaan kerja, pekerja rumahan terpaksa menanggung sendiri,” ujar Sekretaris Jenderal Mitra Wanita Pekerja Rumahan Indonesia (MWPRI) Cecilia Susiloretno, Rabu (5/9).

Baca Juga: 5 Prinsip Orang Jepang, Indonesia Wajib Contek Jika Ingin Maju

Saat melakukan kunjungan ke Perempuan Pekerja Rumahan di Kelurahan Polehan yang mayoritas bekerja sebagai pengupas bawang, MWRI memaparkan fakta terkait kondisi perempuan pekerja rumahan tersebut.

Sianah (72) dan beberapa pekerja lain mengupas bawang sebanyak 70 Kg/ hari. Pekerjaan ini dilakukan oleh empat sampai enam orang. Sedangkan upah yang diberikan hanya sebesar Rp. 1000/ kg atau Rp. 10 ribu sampai Rp. 15 ribu per hari.

“Saya sudah bekerja selama setahun, jadi sudah kebal tangan juga udah rusak. Saya terpaksa, karena ga ada kerjaan lain,” ujar Sianah.

Baca Juga: Akhirnya Bersuara, Jawaban Roy Suryo Terkait Aset Negara Bikin Panas

Sianah pun mengaku bahwa upah yang didapatkan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, seperti uang jajan anak dan biaya sekolah.

Program Pemberdayaan Sebagai Alternatif

Melihat kondisi ini, MWRI bersama dengan Dinas Sosial memberikan program pemberdayaan di bidang konveksi dan makanan.

“Kami mencari alternatif pekerjaan dengan meningkatkan kapasitas untuk wirausaha, yaitu bersama dinas sosial memberikan pelatihan membuat roti piza dan roti boy. Mereka juga didampingi mulai dari produkai sampai pengemasan,” terang Ketua Jaringan Perempuan Pekerja Rumahan Indonesia (JPPRI) Malang Yuyun Ekawati.

Baca Juga: Dulu Dinikahi Umur 12 Tahun, Begini Penampilan Istri Syekh Puji Kini

Selain memberikan pelatihan tersebut, JPPRI Malang juga rutin mengadakan Sekolah Perempuan Pekerja Rumahan yang diadakan setiap hari Rabu.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memberikan pemeriksaan kesehatan pekerja, yaitu dengan memberikan pemeriksaan untuk pasien gula dan hipertensi serta bantuan kaca mata dan kursi roda.


Reporter: Dwi
Editor: Swara Mardika

The post Upah Kerja Tak Layak, Perempuan Pekerja Rumahan Jauh dari Sejahtera appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2M6CD3Z

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment