Thursday, February 21, 2019

Berani Mencoba Pagpag? ‘Makanan Sampah’ Hasil Daur Ulang dari Filipina


Endra Kurniawan

MALANGTODAY.NET– Dilansir dari Indiatoday.in, Pagpag mukbang merupakan istilah yang diberikan untuk makanan sisa, daging daur yang diperoleh dari tempat sampah dan tempat pembuangan, yang kemudian dicuci, dimasak dan dijual.

Pagpag mukbang sangat populer di Manila, Filipina, terutama masyarakat kelas menengah kebahawahnya. Menu ini menjadi makanan pokok sehari-hari mereka.

Masyarakat di lapisan ini berada pada posisi paling bawah, yang terkadang tidak mampu membeli bahan pokok makanan yang layak. Menu satu ini, dapat dimakan secara langsung atau bisa disimpan dan dimakan di lain hari.

Pagpag ini kemudian menjadi bisnis yang menguntungkan. Karena terkadang, bahkan para pemilik bisnis restauran membeli daging dari pengepul pagpag mukbang. Untuk satu tumpukan ‘makanan sampah’ ini dibandrol seharga sekitar 20P (Peso Filipina) hingga 30P ($0,59-$0,39).

Ada beberapa orang menjadi pengepul pagpag yang mempekerjakan 2-3 orang dengan gaji serendah 6 dolar untuk sehari. Mereka kemudian bekerja siang dan malam untuk mengumpulkan sisa-sisa makanan dari tempat sampah.

Kemudian mereka mencuci dan membuang semua kotoran dari daging, mencucinya menghilangkan tulang dan bahan lain yang tidak diinginkan. Lalu dikemas dalam kantong plastik dan menjualnya.

Seorang juru masak di sebuah Restauran di Tondo, Manila menyiapkan pagpag dalam masakan tradisional Filipina, seperti pagpag à la kaldereta atau adobo, dengan campuran ayam sisa dari jollibee dan KFC sebagai bahan utama.

Tempat sampah dimana makanan ini diambil sering terlihat dipenuhi tikus. Jadi, risiko kesehatan termasuk menelan racun dan penyakit yang ditularkan melalui makanan.

The Natonal Anti-Poverty Commission telah berulang kali memperingatkan untuk tidak mengkonsumsi pagpag karena ancaman kekurangan gizi dan penyakit seperti Hepatitis A, tipus, diare, dan kolera.

Namun penjual pagpag mengklaim jika tidak ada yang pernah mati karena memakan pagpag. Karena semakin banyak komunitas miskin yang mulai mengkonsumsi pagpag, maka ini menjadi permasalahan serius bagi pemerintah.

Semua orang yang mengkonsumsi makanan inipun tahu darimana makanan ini berasal dan mereka tidak takut untuk memberikan makanan ini pada bayi mereka. Bagi mereka yang hidup pas-pasan, mereka tidak punya pilihan lain dan pagpag lebih baik daripada tidak ada makanan sama sekali. (pw/end)

The post Berani Mencoba Pagpag? ‘Makanan Sampah’ Hasil Daur Ulang dari Filipina appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2XdkXdP

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment