
MALANGTODAY.NET – Tiga desa di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang hingga detik ini masih bertahan dengan predikat sentra industri dupa atau hio wangi.
Selama bertahun-tahun, sejumlah industri rumahan perajin dupa di Desa Bedalisodo, Petungsewu dan Gondowangi masih eksis memproduksi dupa setengah jadi. Bahkan, saking lamanya, dupa Wagir sudah tersohor hingga luar daerah.
Pulau Dewata Bali merupakan salah satu pangsa pasar terbesar selama ini. Bisa dikatakan, dupa dari Wagir sudah hampir menguasai pasar di Bali.
“Tidak hanya dipasarkan di Malang atau Jawa saja, tapi sudah keluar pulau. Ada yang setengah jadi. Yang setengah jadi, dikirim ke Bali dan di sana nanti diolah lagi,” kata Camat Wagir, Ichwanul Muslimin, belum lama ini.
Mantan Camat Pagelaran tersebut menambahkan, Desa Bedalisodo dan Petungsewu merupakan sentra industri dupa terbesar di Wagir. Di dua desa tersebut, ada banyak perajin dan rumah industri dupa.
Ichwanul merinci, di Petungsewu ada sekitar 7 rumah industri dupa, sedangkan di Bedalisodo tercatat ada 25 rumah industri. Sementara di Gondowangi, jumlah rumah industri lebih sedikit.
Selain Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Imlek menjadi momen paling ditunggu para perajin dupa di Wagir. Pada saat itu, pesanan dupa akan meningkat drastis.
Sejumlah perajin mengaku permintaan dupa saat momen Imlek memang meningkat cukup signifikan. Ketimbang hari biasa, permintaan dupa saat ini bisa meningkat dua kali lipat.
Salah satu perajin dupa, Rusdi mengatakan, peningkatan pesanan itu sudah dirasakan sejak satu minggu sebelum perayaan Imlek. Jika hari biasa perajin hanya mendapat permintaan dupa sebanyak 2 kwintal, saat Imlek permintaan itu bisa sampai 4 kwintal.
“Tapi jumlah produksi kan tergantung dengan cuaca. Kalau cuacanya bagus, panas bisa memenuhi. Kalau mendung dan hujan ya nggak bisa,” ucap Rusdi. (Dhi/end)
The post Harumnya Dupa Wagir, Melanglang Buana Hingga Rajai Pasar di Bali appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2Dec0I2
0 comments:
Post a Comment