
MALANGTODAY.NET – Sejumlah jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Lawang, Singosari hingga Pakis banyak dikeluhkan masyarakat karena kondisinya sebagian besar sudah rusak cukup parah.
Kerusakan sebagian besar badan jalan pada jalur alternatif itu merupakan dampak dari meningkatnya volume kendaraan. Sebagian besar pengguna jalan memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur utama dan juga disebabkan pembangunan tol Malang – Pandaan.
Salah satu warga Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Huda menyampaikan, saat ini kondisi jalur alternatif di wilayahnya sudah rusak sangat parah. Dikatakannya, belum ada tanda-tanda perbaikan atau perhatian dari instansi terkait.
“Kalau pagi ya biasanya mobil pribadi dan roda dua, kalau bus itu ketika malam hari, pasti ada yang melintas,” ucap Huda, baru-baru ini.
Kondisi jalan yang rusak itu makin parah saat musim hujan seperti sekarang. Tidak jarang ketika hujan deras, air bercampur lumpur memenuhi jalan dan mengganggu arus lalu lintas.
Selain kondisi jalan yang rusak, pada jam tertentu arus lalu lintas di jalur alternatif itu akan sangat padat. Diantaranya saat antara pukul 07.00 – 08.00 WIB dan pukul 16.00 – 17.00 WIB.
Menanggapi keluhan masyarakat itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Romdhoni menuturkan bahwa pihaknya tidak menampik pembangunan jalan tol tersebut berdampak timbulnya kerusakan di sejumlah jalur alternatif. Nantinya, setelah tol selesai dibangun, rencananya sejumlah jalur alternatif yang rusak itu akan dibenahi.
“Prinsip pelaksana proyek tol setuju untuk ikut melakukan perbaikan. Tapi karena saat ini pelaksana proyek masih mengejar target pengerjaan tol, maka perbaikan jalan terdampak tol itu akan dilakukan setelah proyek selesai,” ucap mantan Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang ini. (DHI/sig)
The post Jadi ‘Tumbal’ Pembangunan Tol, Jalan Rusak Ini Masih Harus ‘Sabar’ appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2GC4ASY
0 comments:
Post a Comment