
MALANGTODAY.NET – Sebuah meteorit dikabarkan telah jatuh di Vinales, Kuba pada Jumat (1/2/2019) pukul 13.21 waktu setempat atau pukul 01.21 WIB dilansir dari CNN.com (2/2/2019).
Hal ini telah dikonfirmasi oleh data yang ada pada satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) milik Amerika Serikat yang menyatakan bahwa memang ada meteor yang melintas di langit tersebut.
Beberapa wargapun sempat mengabadikan bongkahan batu meteorit tersebut. Batu tersebut nampak berwarna hitam dan berukuran sekitar 11 sentimeter. Menurut Kementerian Sains Kuba, batu meteor tersebut mengandung unsur besi, nikel, dan magnesium.
@NWSKeyWest radar may have detected the meteor that affected western Cuba earlier today. At 121 pm, a signature was detected near Viñales, Cuba, at a height of over 26,000 ft above ground level. #flwx #KeyWest #FloridaKeys #meteor pic.twitter.com/R2JIlVwpsS
— NWS Key West (@NWSKeyWest) February 1, 2019
Selain digunakan untuk bahan penelitian tentang wawasan luar angkasa, ternyata ada fakta lain yang cukup mengejutkan tentang penggunaan batu meteor. Fakta tersebut yakni dipakainya batu meteor sebagai bahan baku utama pembuatan keris!
Hal ini memang susah ditampik. Sebab, keris memang terbuat dari logam. Bahkan beberapa penelitian tentang benda pusaka sudah menyatakan kebenaran hal ini.
Salah satunya yakni penelitian yang dilakukan oleh Haryono Arumbinang,MSc; Dr Sudyartomo Suntono; dan Dr Budi Santoso dari Badan Tenaga Atom Basional (BATAN).
Penelitian ketiga sarjana fisika nuklir tersebut menyatakan bahwa keris yang paling banyak menggunakan bahan baku dari meteor adalah keris era Mataram Sultan Agung pada sekitar abad ke-16.
Penelitian ini juga dkuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh dosen Teknik Material ITB, Prof Dr Ir Mardjono Siswosuwarno. Dalam penelitian Mardjono disebutkan bahwa keris yang banyak menggunakan bahan meteor adalah keris pada zaman Majapahit dan Mataram Sultan Agung.
Dipakainya meteor sebagai bahan baku pembuatan keris yaitu karena para empu, sebutan untuk pembuat keris meyakini bahwa bahan dari langit memiliki kekuatan alam yang luar biasa.
“Para empu jaman dulu suka melekan (tirakatan) dan banyak melihat langit, di saat ada batu meteor jatuh maka mereka memburunya pencarian melalui metode penyelarasan dengan alam/ transformasi alam. Metode meditasi atau lelaku bagi para empu di Jawa adalah suatu metode konvensional untuk mendeteksi dan memilih logam,” ujar senior perkerisan Forum Bawa Rasa Tosan Aji Soedjatmoko Surakarta, Kanjeng Benny Hatmantoro dilansir dari Merdeka.com (19/2/2013).
Disamping itu, juga karena unsur logam yang dikandungnya cukup luar biasa. Umumnya, kandungan logam yang ditemukan pada keris yaitu Titanium. (AL)
The post Sebongkah Meteorit Jatuh di Kuba, Jadi Incaran Pembuat Keris Indonesia? appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2Skb7al
0 comments:
Post a Comment