Saturday, April 27, 2019

Gara-gara Ambulans, Layanan RSUD Kanjuruhan Jadi Sorotan Netizen


Dhimas Fikri

MALANGTODAY.NET – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang mendapat sorotan dari netizen pasca unggahan tulisan akun Andik Syaifudin di media sosial Facebook.

Di tulisannya itu, Andik menjelaskan tentang layanan ambulans di RSUD Kanjuruhan yang dinilai sangat tidak memuaskan. Peristiwa itu bermula saat ada seorang warga yang meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (26/4/2019).
Saat itu, pihak keluarga diarahkan menuju ke Instalasi Kamar Jenazah. Selanjutnya, Andik menjelaskan, disitu muncul kejadian dimana jenazah warga yang meninggal tadi tidak dapat diangkut menuju rumah duka.
Pihak petugas RSUD Kanjuruhan ketika itu berdalih tidak bisa mengantar ke rumah duka karena dari tiga unit ambulans yang ada, dua diantaranya mengalami kerusakan, sedangkan satu unit sisanya kehabisan bahan bakar.
“Sekian lama berdebat tidak ada solusi, bahkan petugas seakan enggan mencari solusi. Alasannya mobil hari itu udah banyak mengantar jenazah, BBMnya habis. Tidak bisa bon karena hari Sabtu Minggu,” tulis Andik dalam unggahan di akun Facebook-nya, seperti dikutip MalangTODAY, Sabtu (27/4/2019).
Kemudian, Andik pun mempertanyakan layanan rumah sakit yang baru saja mendapat predikat paripurna bintang lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) itu.
“Pertanyaan kami ini rumah sakit sistemnya gimana dalam penanganan pasien khususnya yang meninggal dunia? Tidak ada kah check kondisi kelayakan mobil? Dan check kondisi ketersediaan BBM serta mekanisme darurat ketika tidak terjadi kejadian kehabisan BBM? Jika kehabisan masak gak bisa mengisi ke pom bensin terdekat, sampai kami tawarkan kita yang isi BBM jika memang tidak ter-cover RS,” terangnya.
“Dalam 2 Minggu ini 2 mobil plat merah mangkrak yang katanya trouble atau rusak apa tidak ada upaya untuk memperbaikinya? Agar ketersediaan mobil ambulance pengganti ready sewaktu-waktu sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi. Sepele tetapi memalukan dan sangat fundamental bagi sekelas rumah sakit pemerintah,” ungkap Andik.
Andik pun sangat menyayangkan adanya insiden itu. Menurutnya, petugas rumah sakit harus memberikan respon cepat dan berinisiatif memecahkan solusi, mengingat pihak keluarga pasien yang meninggal tidak mungkin memikirkan solusi di tengah kondisi yang darurat.
Setelah cukup lama tidak menemukan solusi, akhirnya pihak keluarga yang meninggal itu mencari bantuan sendiri. Mereka mencari bantuan ke FK2MR ( Forum Komunikasi Kemanusiaan Malang Raya) dan akhirnya didapat bantuan ambulans dari Paguyuban Pasundan.
Di tengah proses kedatangan ambulans dari Paguyuban Pasundan itu, kata Andik, sekitar pukul 02.15 WIB, ada satu pasien lagi yang meninggal. Petugas rumah sakit pun terlihat panik.
“Dari sini mulai kelihatan panik petugas kamar mayat. Ada 2 jenazah yang membutuhkan ambulance. Satu sudah dapat bantuan dan satu belum. Entah bagaimana koordinasinya, petugas mengeluarkan ambulance ke luar RSUD (kami mengira itu mungkin mengisi BBM). Kami dan warga sempat emosi karena kenapa tidak dari tadi berpikir cerdas seperti itu. Kenapa tidak dari tadi berinisiatif dan berkoordinasi dengan pimpinan di atasnya,” ulasnya.
Sekitar pukul 02.30 WIB, bantuan ambulans dari Paguyuban Pasundan datang dan mengangkut jenazah pasien yang meninggal pertama tadi. Tidak lama berselang, ambulans rumah sakit yang tadi keluar juga sudah kembali.
“Warga awalnya emosi hendak marah-marah bisa diredam, kasihan jenazahnya, biar cepat pulang. Ini adalah sebuah contoh sistem pelayanan publik yang tidak segera di benahi. Kasihan petugas-petugas RSUD yang lain yang telah bekerja keras memberikan pelayanan yang baik dan tulus menjaga nama baik RSUD tapi dirusak oleh kejadian-kejadian seperti ini,” tutupnya. (DHI/AL)

The post Gara-gara Ambulans, Layanan RSUD Kanjuruhan Jadi Sorotan Netizen appeared first on MalangTODAY.

http://bit.ly/2GO76Et

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment