“Harapannya bisa lebih terintegrasi dengan penerima, dan ketepatan sasaran bisa kami maksimalkan,” kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa kepada Media beberapa saat lalu.
Sebelumnya, pemerintah telah menggelontorkan bantuan dalam bentuk tunai maupun non tunai melalui E-Warung. Menurut Khofifsh, sampai saat ini, jumlah E-Warung yang dimiliki mencapai 7.733 e-warung. Baik uang berbasis KPM (Keluarga Penerima Manfaat), berbasis E-warung Kube, agen yang telah memiliki warung sembako, ataupun e-warung yang berbasis RPK (Rumah pangan kita) yang dikoordinir langsung oleh Bulog dan merangkap sebagai agen.
“Untuk yang bisa mendistribusikan pangan adalah agen yang sudah punya toko, dan berbasis himbara (bank himpunan negara),” paparnya panjang.
Program tersebut, lanjutnya, telah memberi keleluasaan lebih bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena berdasar pengalamannya, sebagian besar penerima bantuan memilih membeli beras premium. Dengan alasan, beras premium sudah lebih dari cukup ketika dikonsumsi meski tanpa lauk sekalipun.
“Mereka juga punya pilihan untuk memenuhi kebutuhan kalorinya,” tambah Khofifah.
Sementara terkait adanya intervensi berbagai bansos dalam satu keluarga, dia menargetkan, kemandirian masyarakat akan segera terealisasi lebih cepat. Sebab, dengan begitu pemerintah dapat mengukur kemampuan setiap keluarga. Dari yang sebelumnya ditargetkan mandiri pada lima tahun, maka diharapkan keluarga yang menerima setiap bantuan PKH tunai, non tunai, rastra, atau yang lain dapat mandiri hanya dalam tiga atau empat tahun saja.
“Proses kemandirian ini bisa diukur lebih cepat,” pungkasnya.
The post Bantuan LPG dan Subsidi Listrik Segera Sasar Rakyat Miskin appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2kbnNfK
0 comments:
Post a Comment