Thursday, February 8, 2018

Cerita Dibalik Hari Pers Nasional 9 Februari


Annisa Eka Safitri

MALANGTODAY.NET – Belum banyak yang mengetahui jika setiap tanggal 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Hal tersebut lantaran Hari Pers Nasional atau disingkat HPN jarang sekali ada perayaan besar untuk memperingatinya.

Berbeda dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus yang selalu diperingati rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga: Anaknya Rachel Vennya Disebut Bermata Juling, Sang Ibu Naik Pitam

Namun, pada hakikatnya setiap hari peringatan nasioal maupun internasional adalah penting keberadaannya. Karena setiap dari hari peringatan tersebut memilki cerita masing-masing yang melatar belakangi penetapan suatu hari menjadi sebuah peringatan sepesial, apapun itu peringatannya.

Termasuk dalam penetapan HPN yang memiliki sejarah panjang yang patut kita ketahui terlebih kepada rekan-rekan yang berkecimpung dalam bidang pers di Indonesia sendiri. Awalnya HPN berawal dari Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-28 di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1978.

Dalam Kongres PWI ke-28 di salah satu butir keputusannya untuk cetusan kehendak masyarakat pers untuk menetapkan satu hari yang bersejarah guna memperingati peran dan keberadaan pers secara nasional

Kemudian poin keputusan tersebut diusulkan kepada pemerintah melalui Dewan Pers untuk menetapkan HPN. Dalam sidang Dewan Pers ke-21 di Bandung pada tanggal 19 Februari 1981, kehendak tersebut disetujui oleh Dewan Pers untuk disampaikan kepada pemerintah sekaligus menetapkan penyelenggaraan Hari Pers Nasional.

Baca Juga: Rayakan Hari Pers Nasional ke-32 dengan Makan Bajamba

Hari Pers Nasional diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 9 Februari bertepatan dengan Hari Ulang Tahun PWI, ditetapkan dengan Keputusan Presiden RI No. 5 tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985. Dewan Pers kemudian menetapkan Hari Pers Nasional dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di ibukota provinsi se-Indonesia.

Penyelenggaraannya dilaksanakan secara bersama antara komponen pers, masyarakat, dan pemerintah khususnya pemerintah daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan. Kebijakan ini diputuskan dalam sidang Dewan Pers ke-26 di Ambon pada 11 sampai 13 Oktober 1985.

Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk menyemarakkan Hari Pers Nasional. Antara lain Pameran Pers dan Media yang diikuti oleh seluruh komponen pers nasional, media, serta pendukung lainnya. Selain itu diselenggarakan Konvensi Nasional Media Massa, penyerahan Anugerah Jurnalistik dan Pers, Bakti Sosial, dan hiburan rakyat.

Baca Juga: Media Online Tak Serius Semakin Banyak, Ini Kata Dewan Pers

Hari Pers Nasional menjadi ajang silahturahmi dan penyatuan pemikiran untuk kemajuan pers khususnya dan bangsa Indonesia umumnya. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan terbesar dan paling bergengsi bagi komponen pers Indonesia.

Landasan ideal HPN ialah sinergi. Sinergi antar komponen pers, antara komponen pers, masyarakat dan pemerintah, seperti tergambar pada untaian pita (umbul-umbul) yang membentuk huruf HPN.

Bagaimana pun HPN tak bisa dilepaskan dari fakta sejarah mengenai peran penting wartawan sebagai aktivis pers dan aktivis politik. Sebagai akivis pers, wartawan bertugas dalam pemberitaan dan penerangan guna membangkitkan kesadaran nasional serta sebagai aktivis politik yang menyulut perlawanan rakyat terhadap kemerdekaan.

Peran ganda tersebut tetap dilakukan wartawan hingga setelah proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945. Bahkan, pers kemudian mempunyai peran strategis dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan hingga saat ini.

The post Cerita Dibalik Hari Pers Nasional 9 Februari appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2BgaTbn

0 comments:

Post a Comment