
MALANGTODAY.NET – Tamales Ngalu Nuhat, Ngalam! Kiranya begitulah ucapan yang ramai digaungkan di seluruh penjuru Kota Malang hari ini, Senin (1/4/2019). Pasalnya, setiap tanggal 1 April selalu diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kota Malang. Tahun ini, Kota Malang memasuki usia ke-105 tahun.
Segenap doa dan harapan pun mengalir dari seluruh warga asli Malang dan perantauan. Namun, ada juga selipan sambat alias keluhan yang mereka rasakan akan kondisi Malang saat ini.
Sambil mengamini yang doa dan harapan terbaik untuk kota Malang tercinta, mari kita tengok juga apa keluhan warganet di Hari Ulang Tahun Kota Malang yang ke-105 ini.
1. Hujan Datang, Jalanan pun Berlubang
Sudah cek cuitan akun @PemkotMalang pagi tadi? Yap, akun Twitter resmi Pemkot Malang ini mengunggah ucapan Hari Jadi Kota Malang. Namun, cuitan ini tidak begitu disambut baik oleh warganet. Mereka justru menyindir Pemkot yang dinilai lamban membenahi jalanan berlubang yang ada di Kota Pendidikan ini.
Bentuk sindiran mereka yakni mulai dari meletakkan bunga di jalanan yang berlubang hingga menggelar aksi galang koin untuk mengaspal jalan. Dikutip dari Tribunnews, koin yang terkumpul nantinya akan dipakai untuk membantu Pemkot Malang memperbaiki 20 persen dari jalanan yang rusak. ZensTODAY, kamu berpartisipasi di aksi ini juga, nggak?
2. Macet, Kudapan Akhir Pekan yang Nikmat
Semakin kesini, Kota Malang semakin macet. Beberapa penyebabnya antara lain karena banyaknya perantau termasuk para mahasiswa, berkembangnya pariwisata di Malang. Tak dapat dipungkiri, hal tersebut akan mengiringi laju pertumbuhan volume kendaraan yang ada di jalanan. Jika beberapa tahun lalu kemacetan hanya terjadi pada jam sibuk dan akhir pekan, kini macet hampir bisa dirasakan setiap hari.
Selain itu, beberapa percobaan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan justru kadang menjadi biang kemacetan itu sendiri. Kemudian, penyebab macet lainnya yaitu karena Malang sedang memiliki proyek pembangunan underpass di daerah Karanglo, Singosari.
3. Banjir Langganan yang Tetap Terasa Bagai Kejutan
Saat musim hujan datang, banjir seringkali ikut serta. Ketika curah hujan begitu tinggi, banjir datang tak terelakkan. Tidak beruntungnya, banjir terjadi di titik-titik ramai dan padat seperti di jalan utama.
Dikutip dari Detik, penyebab banjir yang terjadi di Kota Bunga ini adalah karena tersumbatnya gorong-gorong. Hal ini tak lain disebabkan karena kebiasaan masyarakat Malang yang masih sering buang sampah sembarangan. Kamu suka buang sampah semabarangan nggak nih Zens? Jangan sampai kamu protes banjir tapi perilakumu masih begitu ya.
Dari tiga sambatan alias keluhan tadi, hal tersebut merupakan proses yang sedang dilalui Kota Malang menuju kota yang lebih baik. Contoh saja kota-kota besar di negara-negara maju. Jika kita tarik jauh ke belakang, perilaku warganya tidak seperti mereka sekarang. Bisa dibilang, perilaku mereka sama dengan kita, tapi itu dulu sekali. Semakin kesini, mereka semakin sadar untuk berbenah dan harus menjaga kotanya.
Sama dengan kita saat ini, Kota Malang sedang berjalan menuju kota yang lebih baik. Kita layaknya terus mendukung dan mengawal proses perubahan tersebut agar semakin terarah dan segera tercapai. Bukan tidak mungkin, beberapa tahun kedepan Kota Malang bisa menyaingi kota-kota di negara maju. Sekali lagi, TAMALES NGALU NUHAT, NGALAM! (DYN/AL)
The post Harapan Berbalut ‘Sambat’ Warganet di Ulang Tahun ke-105 Kota Malang appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2WxwL9o
0 comments:
Post a Comment