MALANGTODAY.NET – Sampah masih menjadi masalah yang besar bagi dunia, termasuk Indonesia. Bahkan Indonesia didapuk menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Data Greenpeace Indonesia [seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/2/2019)], produksi sampah di Indonesia mencapai 65 juta ton per tahun. Sebanyak 10,4 juta ton atau 16 persen merupakan sampah plastik.
Lalu bagaimana sampah yang dihasilkan dari aksi kampanye pada pemilu 2019 kali ini? Jangan ambil banyak tempat, contoh saja kampanye akbar yang dihelat oleh kedua paslon presiden dan wakil presiden di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, beberapa waktu lalu.
Diketahui, kampanye akbar Paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin di GBK, Sabtu (13/4/2019) menghasilkan 147,6 ton sampah. Jumlah ini disebut-sebut lebih banyak daripada kampanye yang dilakukan oleh Paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno saat kampanye akbar di tempat yang sama, pada Minggu (7/4/2019). Sampah yang dihasilkan dari aksi kampanye paslon 02 sebanyak 72 ton.
“Kalau total itu sekitar 140 ton, lebih banyak (dari kampanye Prabowo-Sandi),” ucap Plt. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dja’far Muchlisin, seperti dilansir dari Suara.com, Minggu (14/4/2019).
Menurutnya, untuk mengakomodasi sampah-sampah kampanye Jokowi kemarin, pihaknya menyiagakan 5 unit truk organik, 18 unit truk typer, 5 unit mobil mini dumptruk, dan 9 unit mobil penyapu jalan (roadsweeper).
Hasilnya, jumlah timbunan sampah yang dihasilkan sebanyak 158,67 ton dan sampah yang dipilah sebanyak 11,07 ton. “Sisanya, 147,6 ton (sampah) diangkut ke Bantar Gebang,” ungkapnya.
Jumlah sampah-sampah tersebut tidaklah sedikit. Kalau per tahun saja Indonesia menghasilkan sekitar 65 juta ton sampah, lalu ditambah dengan sampah hasil event-event besar, misalnya aksi kampanye, tentu jumlahnya melambung jauh. Lantas ini pertanda apa bagi Indonesia? (Bas)
The post Hasilkan 147,6 Ton Sampah Saat Kampanye Jokowi di GBK, Pertanda Apa? appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2DcNIyK
0 comments:
Post a Comment