Wednesday, April 17, 2019

Hebat Soal Sains, Bagaimana Jika Einstein Bicara Soal Cinta?


Almira Sifak

MALANGTODAY.NET – Kejeniusan seorang Albert Einstein di bidang sains khususnya Fisika memang belum tertandingi. Kehebatannya selelau berhasil membuat orang-orang geleng kepala. Terakhir, saat foto pertama black hole dipublikasikan kepada umum pada 10 April 2019 kemarin, nama Einstein kembali mencuat lantaran Teori Relativitas Umumnya kini terbukti.

Lalu, apakah kejeniusan ilmuwan Jerman ini juga selaras dengan kejeniusannya soal cinta? Mungkin, beberapa dari ZensTODAY berpikiran dua hal tersebut tidak berjalan selaras. Namun nyatanya, pengidap disleksia ini justru memandang cinta sebagai sesuatu hal yang patut untuk menjadi renungan umum.

Ungkapan-ungkapan jenius pria yang lahir pada 14 Maret 1879 ini mengenai cinta terungkap dari surat-surat yang dibuatnya kepada istri maupun anaknya. Berikut adalah tiga ungkapan cinta dari Einstein yang memiliki makna mendalam dilansir dari Kumparan (14/3/2019).

Cinta Tidak Sekadar Memberi Tetapi Berbagi

We will have each other, something we have missed so terribly, and will give each other the gift of stability and an optimistic view of the world. (Kita akan saling memiliki, sesuatu yang sangat kita rindukan selama ini, dan akan saling memberi hadiah berupa stabilitas dan pandangan optimis tentang dunia)”, begitu ungkap Einstein kepada istri keduanya, Elsa Lowenthal.

Dari kalimat ini, pria yang meninggal pada 18 April 1955 ini memberi penegasan pada kata “give each other” bukan “I give you“. Artinya, sebagai seorang pasangan, dua sejoli ini harus saling berbagi satu sama lain, tidak hanya searah saja.

Menerima Perubahan

Women marry men hoping that the man will change. Men marry women hoping the woman will not change. Inevitably, they both end up disappointed. (Wanita menikahi pria berharap pria itu akan berubah. Pria menikahi wanita dengan harapan wanita itu tidak akan berubah. Tak pelak, mereka berdua akhirnya kecewa),” ujar Albert Einstein.

Pada dasarnya, wanita cenderung untuk menerima laki-laki yang ia suka bagaimanapun keadannya. ia berharap ketika menikah suami akan berubah sesuai apa yang ia inginkan. Namun kenyataannya, pria tidak akan dapat berubah seperti yang ia impikan. Hal ini bukanlah karangan belaka. Banyak dari psikolog membenarkan hal ini.

Sementara itu, pada laki-laki, ia tidak ingin ada perubahan apapun dari wanitanya. Padahal, hal tersebut akan secara alami terjadi. Seiring waktu, perubahan fisik dan pola pikir bukan tidak mungkin akan berubah. Kedua hal inilah yang kemudian harus dipahami dan diterima dengan lapang dada oleh masing-masing. Jika tidak, hubungan antar keduanya akan terputus.

Cinta Menyelamatkan Dunia

If we want our species to survive, if we are to find meaning in life, if we want to save the world and every sentient being that inhabits it, love is the one and only answer. Perhaps we are not yet ready to make a bomb of love, a device powerful enough to entirely destroy the hate, selfishness and greed that devastate the planet. However, each individual carries within them a small but powerful generator of love whose energy is waiting to be released.

(Jika kita ingin spesies kita bertahan hidup, jika kita ingin menemukan makna dalam kehidupan, jika kita ingin menyelamatkan dunia dan setiap makhluk yang menghuninya, cinta adalah satu-satunya jawaban. Mungkin kita belum siap untuk membuat bom cinta, alat yang cukup kuat untuk sepenuhnya menghancurkan kebencian, keegoisan, dan keserakahan yang menghancurkan planet ini. Bagaimana pun, masing-masing individu membawa di dalam diri mereka generator cinta yang kecil namun kuat yang energinya menunggu untuk dilepaskan),” tulis peraih Nobel Fisika (1921) ini kepada putrinya.

Menurut Einstein, jalan terbaik untuk menghilangkan kebencian adalah menumbuhkan rasa cinta. Jika dipikir-pikir, ada benarnya juga bukan? Ketika kita dilingkupi rasa cinta, maka rasa benci dan amarah di dalam diri akan berkurang.

Kita juga terstimulus untuk mengubah rasa dendam yang muncul dengan semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Hingga kemudian rasa aman dan nyaman itu tercipta sehingga tidak ada perpecahan. (AL)

The post Hebat Soal Sains, Bagaimana Jika Einstein Bicara Soal Cinta? appeared first on MalangTODAY.

http://bit.ly/2IssJfs

0 comments:

Post a Comment