Thursday, April 4, 2019

Mantan Sekjen Hankam: Pertahanan RI Belum Ideal, Tapi Tidak Rapuh


Almira Sifak

MALANGTODAY.NET – Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam) Eris Herryanto turut mengungkapkan pendapatnya mengenai debat keempat Pilpres 2019 dengan tema hankam.

Menurut Eris, pertahanan di Indonesia tidaklah rapuh. Hanya saja saat ini masih belum dapat dikatakan ideal. Ia juga tidak setuju jika lemahnya pertahanan RI hanya ditumpukan pada aspek kurangnya anggaran dari APBN.

Jika dasar penggolongan ideal adalah kurangnya dana dari APBN, menurutnya dana yang digelontorkan untuk hankam sudah meningkat. Menurut data, anggaran hankam pada tahun 2014 adalah Rp 86 triliun. Sedangkan untuk tahun 2019, anggarannya sudah mencapai Rp 110 triliun.

“Menurut saya, pertahanan RI tidak rapuh, walau memang belum ideal. Sistem pertahanan kita disiapkan dengan pertahanan wilayah dalam menghadapi masalah. Juga didukung dengan penggelaran kekuatan dengan cara Rapid Deployment dari pusat,” jelas Eris  (3/4/2019).

Selain itu, pertahanan RI bisa dibilang cukup kuat dibuktikan dari prestasi yang berhasil ditorehkan para prajurit di kancah dunia. Para prajurit TNI dari Indonesia kerap tampil sebagai juara dalam lomba keterampilan militer seperti menembak.

Tidak Akan Ada Perang Terbuka

Hal ini dinilai cukup mendukung untuk pertahanan negara di masa depan. Sebab kedepan, kemungkinan terjadinya perang terbuka akan sangat kecil. Negara justru akan menghadapi peperangan halus yang seakan tidak muncul secara jelas. Diantaranya yakni ancaman penyalahgunaan narkoba, illegal fishing, dan terorisme.

“Saya sependapat dengan capres Jokowi, bahwa ancaman kedepan bukan masalah perang. Ancaman memang berbagai macam, namun perang terbuka dalam 20 tahun kedepan tidak akan ada. Negara-negara lain akan berpikir panjang jika ingin perang terbuka,” ujar purnawirawan jenderal bintang tiga ini.

Meskipun demikian, bukan berarti TNI bisa berdiam diri. TNI memiliki peran untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut. Beragam strategi telah diterapkan.

Salah satunya yaitu penguatan pertahanan di tiga lini utama berupa pembagian wilayah keamanan. Kemudian, penguatan juga dipusatkan di tiga angkatan yang ada, yaitu darat, laut, dan udara.

“Saat ini, pertahanan wilayah dibagi dalam tiga wilayah, yakni barat, tengah, dan pusat. Juga di semua angkatan, baik darat, laut maupun udara. Dengan cara ini kita bisa mengatasi konflik dalam wilayah RI. Artinya kita siap menghadapi trouble spot. Jika rapuh artinya kita tidak bisa berbuat apapun jika muncul ancaman,” ucapnya.

Ketika TNI menjumpai ada sesuatu hal yang tidak beres, maka hal tersebut akan segera ditindak. Dari beberapa kasus yang terjadi, militer Indonesia bisa mengatasinya.

“Jadi sudah benar memasang radar. Sehingga kita bisa meihat orang yang masuk deteksi, di identifikasi dan ditindak, di laut atau udara, itu harus dlakukan. Hal ini sudah sering dan TNI kita sudah bisa mengatasi,” terangnya. (AL)

The post Mantan Sekjen Hankam: Pertahanan RI Belum Ideal, Tapi Tidak Rapuh appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2CUjpNi

0 comments:

Post a Comment