Tuesday, January 23, 2018

Mengenal Benih Kentang Ex Vitro Hasil Diseminasi Kota Batu


M. Ulul Azmy

MALANGTODAY.NET – Baru-baru ini Balai Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengenalkan inovasi di bidang pertanian Kota Batu. Inovasi teknik diseminasi guna meningkatkan skala produksi kentang organik di Kota Batu tersebut merupakan hasil teknik kultur jaringan benih kentang secara ex vitro.
Nah, Zens Today sudah tahu belum teknik kultur jaringan benih ini seperti apa? Simak penuturan para ahlinya di bawah ini :
Kepala Deputi Bidang Teknologi Agroindustri Bioteknologi BPPT Eniya L. Dewi menjelaskan, bahwa teknologi perbanyakan benih tanaman ini merupakan hasil proses secara vegetatif dengan menggunakan bagian tanaman (eksplan) yang memiliki fase pertumbuhan yang cepat.
Hal ini lalu diikuti dengan pemberian stimulasi pertumbuhan, proses perbanyakan dengan pemotongan, yang dilakukan dalam kondisi aseptis di luar laboratorium.
“Teknik ini merupakan mesin foto copy untuk mendapatkan bibit tanaman yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Kelebihan teknologi ini lebih mudah, murah dan bisa dilakukan di lokasi dekat tempat budidaya,” paparnya kepada awak media.
Dari hasil penerapan uji coba di lahan seluas 1.500 m² milik Jono Junaedi, salah satu petani di Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu diklaim telah menunjukkan hasil yang positif.
Kepala BPPT Dr. Unggul Priyanto mengatakan, penerapan teknologi budidaya benih kentang ex vitro ini bisa memangkas atau mempercepat masa tanam hingga dua bulan saja. Sedangkan, dengan pembibitan biasa memerlukan waktu hingga tiga bulan.
“Sejak diujicobakan disini sejak tahun 2016, dari 80 ribu benih unggulan kita kembangkan di lahan seluas 1500 m² ini hasilnya jauh lebih banyak dan lebih cepat dari proses pembenihan biasanya, menghasilkan jumlah benih dua kali lipat dari biasanya,” katanya.
Hadirnya teknologi ini tentu menjadi jawaban atas keresahan para petani kentang di Kota Batu. Selama ini, mereka harus rela mencari waktu dan musim yang tepat untuk menanam.
Salah satu petani kentang pengguna program saprodi, Joni Junaedi mengatakan selama kurun setahun mengembangkan benih jenis G2 ini, ia tak perlu lagi terlalu lama menunggu masa panen tiba.
“Kendalanya ndak ada, malah saya diuntungkan dengan benih ini. Dari yang 10 benih bisa sampai ribuan benih. Masa panennya juga sebentar. Ongkos produksi juga bisa dipangkas,” terangnya kepada MalangTODAY.
Menurutnya, ini adalah solusi yang tepat dan sangat membantu para petani. “Baiknya juga bisa diterapkan para petani lain dan juga komoditi pertanian lain juga bisa pakai metode perbanyakan benih ini,” pungkasnya.
BPPT melalui Balai Bioteknologi ditambahkan Deputi TAB telah berhasil melakukan inovasi perbanyakan benih kentang secara ex vitro guna mendukung penyediaan benih kentang berkualitas dalam rangka menuju kemandirian nasional.

The post Mengenal Benih Kentang Ex Vitro Hasil Diseminasi Kota Batu appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2DwFNhT

0 comments:

Post a Comment