MALANGTODAY.NET– Setelah kemarin berkunjung ke kampung Kramik, tadi pagi Yaqud Ananda Gudband yang merupakan calon Wali Kota Malang bernomor urut 1 kembali berkampanye di Pasar Bunulrejo. Disana pasangan dari H Achmad Wanedi itu kembali mendapat curhatan dari pedagang di kawasan tersebut.
Salah satu pedagang pasar Hadi Jatmiko mengungkapkan bahwa pihaknya merasa diperlakukan secara kurang adil. Hal ini disebabkan karena tingginya harga karcis retribusi yang tidak sebanding dari harga retribusi antara Pasar Bunulrejo dengan pasar yang lainnya.
Baca juga: Bupati Malang Pertanyakan Hasil Tarikan Retribusi Portal Bendungan Lahor
“Di pasar lainnya karcis retribusi biasanya berharga Rp 2000. Namun di pasar ini bisa mencapai harga Rp 5000 ,” ungkap Hadi sapaan akrabnya. Ia menambahkan harga retribusi tersebut sangat tidak sebanding jika dibandingkan dengan sepinya pembeli di Pasar Bunulrejo.
Hal serupa diungkapkan oleh Supyah ia juga merupakan pedagang di pasar tersebut. ” Kalo pasar grosir harga segitu masih bisa. Tapi kalau tempat seperti ini maka tentu saja harga Retribusi terasa berat, ” imbuhnya.
Baca juga: PT KAI Daops 8 Beri Diskon Tiket Hingga 50 persen, Ini Daftarnya!
Ia mengkapkan bahwa tempat usahanya dihitung permeter luas kios sebagai patokan untuk membayar karcis Retribusi pasar. Supyah menambahkan bahwa luas kiosnya sekitar 6 meter, sedengkan permeter di hargai sebesar Rp 500.” jadi seharusnya saya membayar Rp 3000. Namun petugas Retribusi mematok harga Rp 6500,” imbuhnya
Mendengar hal itu wanita yang akrab di sapa Nanda itu mengungkapkan bahwa seharusnya diawal harus terjadi kesepakatan untuk penarikan uang Retribusi pasar oleh pedagang pasar dan petugas retribusi sehingga terdapat kejelasan dan tidak sembarangan mematok harga. “Makanya ibu-ibu dan bapak-bapak. Hal seperti ini memang harus diberikan perhatian dan Ayo Noto Malang, ” pungkas Nanda.
The post Kembali Blusukan ke Pasar, Nanda Dicurhati Tingginya Retribusi Kios appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2sKpby9
0 comments:
Post a Comment