
MALANGTODAY.NET – Pembangunan megaproyek Jalur Lintas Selatan (JLS) sisi timur Kabupaten Malang (Sendangbiru – Lenggoksono – perbatasan Lumajang), masih terkendala kondisi geografis yang didominasi perbukitan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang, Romdhoni menjelaskan hingga saat ini Pemkab Malang tengah intens membahas kelanjutan pembangunan JLS dengan Pemerintah Pusat. Untuk pembangunan JLS sisi timur Kabupaten Malang, kajian kelayakan perlu dilakukan kembali.
“Sekarang ini dalam proses pengkajian untuk dilakukan Fasibility Study (pengujian atau penilaian kelayakan proyek) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selain itu kami juga ikut mendampingi tahapan pengkajian ulang rencana proyek jalan tembus disisi timur tersebut,” ujar Romdhoni, Minggu (12/11).
Romdhoni membeberkan jika JLS sisi timur memiliki panjang kurang lebih 35 kilometer. JLS sisi timur nantinya juga akan menghubungkan dua daerah, yaitu Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Bupati Malang, Rendra Kresna mengungkapkan bahwa saat pertama kali dilakukan kajian kelayakan, JLS sisi timur tidak dibangun kearah Lenggoksono, tapi dibangun kearah Desa Srimulyo – Sukodono, Kecamatan Dampit lalu menuju ke Jalan Raya Tirtoyudo – Lumajang.
“Itu waktu saya masih jadi anggota DPRD, kajian itu tidak memungkinkan dilakukan karena medannya berat, berbukit-bukit, sehingga kalaupun dibuat jalan itu tidak layak untuk jalan nasional. Karena jalan nasional itu paling tidak kecepatannya harus 60 kilometer per jam. Bahkan dulu pernah ada guyonan, ‘Pak, buat saja terowongan, agar bisa dijual pariwisatanya’,” ucap Rendra.
Lebih lanjut, Rendra sangat mendukung jika akan dilakukan kembali pengujian kelayakan JLS sisi timur. Jika beruntung, dan pembangunan dapat dilakukan, maka akses menuju ke tempat pariwisata di sisi timur seperti Bowele (Pantai Bolu-bolu, Wedi Awu, Lenggoksono) akan semakin mudah.
“Saya suka itu, karena apa, itu nanti pemandangannya hebat. Pemandangan langsung ke pantai terus, kalau bisa itu berarti kita bisa jual lagi pemandangan alam yang sangat dapat menjadi daya tarik wisata,” jelas Rendra.
Seperti diketahui, Pemerintah Pusat menargetkan pembangunan JLS Jawa Timur mulai Kabupaten Pacitan hingga Kabupaten Banyuwangi dapat tuntas pada tahun 2019. Disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono jika saat ini pembangunan JLS Jawa Timur dilakukan secara bertahap. (Dhi/mas)
The post Pembangunan JLS Kabupaten Malang Terkendala Kondisi Geografis appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2jkBBIG
0 comments:
Post a Comment