Thursday, December 28, 2017

Naas, Kisah Mahasiswi Cantik UIN yang Meregang Nyawa Akibat Difteri


Turna Sebastian

MALANGTODAY.NET – Difteri merupakan penyakit berbahaya yang sangat mudah menyebar. Beberapa bulan terakhir pemerintah Indonesia melakukan sosialisasi agar masyarakat melakukan imunasi difteri di seluruh pelosok negeri. Namun malang bagi mahasiswi cantik Universitas Islam Negeri (UIN) Sarif Hidayatullah Jakarta, Aufatul Khuzzah (19) meninggal dunia usai didiagnosa mengidap difteri.

Dilansir dari sindonews.com Kepala Dinas Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Suhara Manulang membeberkan kronologis saat mahasiswi cantik semester 5 Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) itu terkena difteri. Dikabarkan gejala yang ditimbulkannya belum terlalu lama, yakni sekira dua pekan lalu.

“Jadi berdasarkan keterangan yang kami terima dari UPT Puskesmas Ciputat Timur, bahwa korban memang mengalami penurunan kondisi kesehatan dimulai sejak awal bulan Desember 2017, sepulangnya dari Yogyakarta,” terangnya di Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (26/12/2017).

Sebetulnya selama kegiatan perkuliahan, Aufatul tinggal di asrama putri Sekretariat Himpunan Mahasiswa Banten, di Jalan Semanggi II Nomor 20, RT04 RW03, Cempaka Putih, Ciputat Timur. Dari berbagai keterangan yang berhasil didapat, selama bulan November Aufatul melakukan aktivitas seperti mahasiswa pada umumnya. Lalu, pada akhir bulan November dia memutuskan berangkat ke Yogyakarta mengikuti kegiatan dari kampus, meskipun saat itu kondisi kesehatannya mulai menurun.

Dalam keadaan sakit mahasiswi cantik ini nekat berangkat ke Yogjakarta selama sekitar tanggal 1 hingga 8 Desember 2017. Sepulangnya dari Yogyakarta, Aufatul pulang ke rumah orang tuanya di kampung Laban RT08 RW03 Desa Cerukcuk, Tanara, Serang, Banten. Ketika itu, barulah dia mengeluhkan demam yang turun-naik disertai nyeri tenggorokan.

Kemudian pihak keluarga membawanya berobat ke Klinik Jongjing Medistra. Karena tak ada perubahan, Aufatul dibawa berobat ke PKM Tanara. Sesampainya di sana, dokter langsung merujuknya ke RS Hermina. Namun entah kenapa, setelah diperiksa, dia dan keluarga memilih pulang ke rumah.

Pada tanggal 9 Desember 2017, Aufatul dibawa berobat ke RSDP Serang untuk menjalani pemeriksaan intensif. Di sana, barulah diketahui bahwa dia di diagnosa suspek difteri dan langsung mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSDP Serang selama 13 hari.

Bukannya sembuh, pada Jumat 22 Desember 2017 malam, Aufatul dikabarkan kondisinya semakin memprihatinkan. Kemuadian pihak keluarga membawanya untuk melakukan cek kesehatan di sebuah klinik milik Dr Budi. Selanjutnya, dirujuk ke RS Dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang.

“Setelah itu menurut keluarga, korban dipindahkan ke ruang perawatan biasa, hingga akhirnya korban dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 24 Desember 2017,” jelas Suhara.

Suhara juga mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga Aufatul, mahasiswi semester 5 itu imunisasinya tidak lengkap.

“Menurut keluarga, riwayat imunisasi korban tidak lengkap dari pertama lahir hingga usia 5 tahun,” imbuhnya.

The post Naas, Kisah Mahasiswi Cantik UIN yang Meregang Nyawa Akibat Difteri appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2zHMZRq

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment