
MALANGTODAY.NET – Harga beras di Kota Malang selama beberapa pekan terakhir mengalami pelonjakan yang cukup signifikan. Padahal, stok beras di Bulog dinilai aman-aman saja dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Bulog Sub Divre Malang, Dian Paramitha mengatakan, saat ini stok yang dimiliki Bulog sebesar 3.950 ton. Namun bulan ini memang ada penyaluran untuk beras sejahtera (rastra) di Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan sebesar 2.700 ton.
“Dan masih ada selisih sekitar 2.500 ton yang dapat digunakan sampai dengan akhir bulan ini,” katanya pada wartawan, Senin (15/1).
Menurutnya, penyaluran bantuan rastra juga akan diserahkan di bulan Februari, dengan kebutuhan kurang lebih seribu ton. Dia pun menampik, jika stok akan menipis dan membuat harga beras di pasar tidak stabil.
Karena menurutnya, ketika stok beras menipis, Bulog akan meminta stok dari kantor lain yang tidak kekurangan beras. Sehingga, harga beras dipastikan dapat stabil melalui stok yang dimiliki.
“Bulog tidak berwenang menentukan harga, tapi dengan stok yang ada kami bisa menjamin kestabilan harga di pasar. Dan harga sepenuhnya adalah kewenangan pemerintah,” paparnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, menipisnya stok Bulog lantaran saat ini memang belum dalam masa panen. Kalaupun ada, saat ini tidak banyak petani yang menjualnya di pasar. Kebanyakan dari mereka masih menggunakannya untuk kebutuhan pribadi.
“Ada yang panen, tapi kan tidak banyak,” jelasnya lagi.
Sementara ketika disinggung terkait beras impor, menurutnya kewenangan sepenuhnya ada di pemerintah. Karena kebijakan tersebut mengacu pada aturan yang telah dibuat sebelumnya.
Terpisah, pedagang Pasar Besar, Sulis menyampaikan, selama beberapa pekan terakhir harga beras memang mengalami kenaikan. Untuk beras kualitas medium, saat ini dibandrol Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu. Sedangkan untuk kualitas premium yang semua dibandrol Rp 11 ribu menjadi Rp 13 ribu per kilogramnya.
“Pasokan aman, daya beli masyarakat juga stabil, kami juga bertanya-tanya, kenapa harganya setiap hari naik,” keluhnya.
Dia pun setuju jika seandainya pemerintah menerapkan kebijakan impor beras. Namun dengan catatan, beras yang diimpor memiliki kualitas yang lebih baik dari beras lokal yang ada saat ini.
“Lha kalau berasnya jelek ngapain impor, kan di sini sudah banyak beras yang kualitasnya bagus,” pungkas Sulis.
The post Harga Beras di Kota Malang Selangit, Pedagang Menjerit appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2mAU41Z
0 comments:
Post a Comment