
MALANGTODAY.NET – Kesulitan air bersih yang melanda masyarakat Kota Malang selama beberapa hari ini masih terus berlanjut. Ironisnya, tak sedikit warga yang terpaksa memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhannya.
“Airnya untuk cuci peralatan dapur saja, karena piring kotor sudah sangat menumpuk,” kata warga Simpang Kepuh Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun, Fajar Agastya pada MalangTODAY, Selasa (7/11).
Selama satu pekan ini, menurutnya air di rumahnya sering mati dan ketika mengalir hanya dengan debit yang sangat kecil. Sementara pada Selasa (7/11) ini, air di rumahnya sama sekali tidak mengalir. Sehingga, begitu ada hujan, ia langsung menandon air dan memanfaatkannya.
Sebelum digunakan untuk mencuci, pria yang akrab disapa Aga ini terlebih dulu menyaring air agar tidak bercampur dengan kotoran. Karena meskipun tidak untuk keperluan mandi dan konsumsi, air yang digunakan tersebut tetap harus bersih.
“Yang keluar itu cuman kran di depan rumah, itu pun kecil. Malah untuk di kamar mandi dan dapur sama sekali tidak keluar,” jelasnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia pun memilih untuk ngungsi dan mondar-mandir ke rumah orangtua dan keluarga. Selama kurang lebih satu pekan ini, untuk mandi dan keperluan konsumsi ia beserta istri dan putranya memilih ke rumah orangtua.
“Untungnya ada keluarga di Malang, jadi untuk akses air bersih tidak perlu uang tambahan,” jelasnya sembari tertawa.
Hal serupa juga dirasakan oleh warga di RT 16 RW 11 perumahan Citiside, Segaran Kendal Payak. Meskipun kawasan tersebut masuk dalam zona Kabupaten Malang, tapi keperluan air bersih masih menggunakan PDAM Kota Malang.
“Selama lima hari, mulai jumat air sudah banyak yang mati,” kata warga di RT 16 RW 11 perumahan Citiside, Segaran Kendal Payak, Ade Zulfikar.
Selama air tak mengalir, menurutnya warga setempat memanfaatkan fasilitas dropping air dari truk tangki yang diberikan oleh PDAM Kota Malang. Namun karena hari ini tidak ada dropping air, maka sebagian besar warga menandon air hujan untuk digunakan mencuci piring dan mandi.
Sebelumnya, kisruh antara PDAM Kota dan Kabupaten Malang ini memang mencuat sejak beberapa hari terakhir. Bahkan baru-baru ini, pihak PDAM Kabupaten Malang menyampaikan jika alasan dikuranginya volume air dari Sumber Pitu ke Kota Malang lantaran PDAM Kota Malang masih belum membayar tagihan. Total, senilai Rp 3,7 Miliar tunggakan yang masih belum dibayarkan oleh PDAM Kabupaten Malang. (Pit/Ind)
The post Kesulitan Air Bersih, Warga Kota Malang Manfaatkan Air Hujan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2lZHgot
0 comments:
Post a Comment