
MALANGTODAY.NET – Pembangunan Islamic Center di Kota Malang kembali tuai perdebatan. Setelah sebelumnya sempat ditolak dengan berbagai alasan dan kemudian disetujui, pada akhirnya perbedaan pendapat antara Pemerintah dan DPRD Kota Malang kembali bergulir.
Perbedaan pendapat tersebut bermula dari adanya penambahan anggaran pembangunan Islamic Center pada periode pertama. Dalam KUA PPAS, dewan menyebutkan jika anggaran pertama yang diajukan adalah sebesar Rp 40 Miliar. Namun saat rapat paripurna RAPBD 2018, anggaran bertambah menjadi Rp 45 Miliar.
Anggota DPRD Kota Malang fraksi PDIP menyampaikan, ia beserta beberapa anggota dewan lain merasa keberatan karena penambahan sebesar Rp 5 miliar tersebut rencananya akan diambil dari pergeseran program yang telah diajukan sebelumnya. Sehingga, secara otomatis program yang direncanakan akan batal dijalankan di tahun depan.
“Jadi, anggaran untuk pedestrian dan pavingisasi yang sebesar Rp 5 Miliar itu digeser untuk menambah pembiayaan Islamic Center. Saya nggak setuju karena dua program itu juga sama pentingnya untuk masyarakat,” katanya pada wartawan belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Malang, Hadi Santoso menyampaikan, perdebatan tersebut sudah selesai diperbincangkan dalam rapat paripurna yang diselenggarakan pada Kamis (24/11). Sehingga dia menilai sudah tidak ada lagi permasalahan lagi.
Menurutnya, pergeseran yang tersebut dikakukan karena berdasarkan perhitungan yang kembali dilakukan, dana yang dibutuhkan lebih dari Rp 44 Miliar. Sehingga, pihaknya memilih untuk membulatkannya menjadi Rp 45 Miliar.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lanjutnya, PUPR memilih untuk melakukan pergeseran, bukan meminta tambahan dana. Dua program yang digeser adalah aovingisasi dan pedestrian di beberapa titik.
“Kenapa itu kami geser, karena memang pedestrian dan paving di kawasan tersebut masih kami nilai layak,” terang pria yang akrab disaoa Sony ini.
Pergeseran yang dilakukan itu dia nilai bukan hal yang perlu diperdebatkan. Karena pada dasarnya ada beberapa OPD yang juga melakukan pergeseran anggaran, dan sama sekali tidak dipermasalhkan.
“Jika tidak sesuai perhitungan, maka pasti akan sulit kita membangunnya. Karena basis pembangunan Islamic Center adalah kemanfaatan, harus ada bangunan yang bisa langsung digunakan dalam satu periode penganggaran,” pungkas pria berkacamata itu.(pit/zuk)
The post Pembangunan Islamic Center Kota Malang Kembali Tuai Perdebatan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2BciXqc
0 comments:
Post a Comment