
MALANGTODAY.NET – Pancasila merupakan dasar negara yang menjunjung tinggi asas persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia yang penuh keberagaman ini, mampu berdampingan dan bersatu membentuk negara kuat.
Namun, dewasa ini, permasalahan yang pelik melanda bangsa Indonesia tak ayal menjadi salah satu tanda tanya besar terhadap pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga hal ini perlu contoh nyata yang ada ditengah-tengah masyarakat.
Ketua Deputi Advokasi Unit Kerja Presiden Pembinaan Idiologi Pancasila (UKP PIP), Hariyono mengungkapkan, nilai-nilai Pancasila ini salah satunya sudah diterapkan oleh kelompok suporter sepakbola, Aremania.
Ia mengambil contoh, pada era 70-80 an sebelum terbentuk Aremania, arek-arek Malang (Arema) ini dikenal selalu mengandalkan kekerasan, sehingga seringkali terjadi pertarungan antar kampung atau geng yang ada di Kota Malang.
“Contohnya Aremania, dulu kalau ndak berantem ya bukan Arema. Tapi menariknya, pada generasi 90an, kekerasan sudah tidak menjadi wacana utama anak-anak Arema. Mereka lebih mengedepankan kooordinasi, justru kedamaian dan disitu Aremania bisa menjadi suporter yang lebih besar, artinya peran peradabaan itu lebih ditentukan oleh kekerasan atau nilai-nilai . Lha disini kan perlu ada pelopor,” ungkapnya kepada MalangTODAY beberapa saat lalu.
Dengan begitu, lanjut dia, Aremania sudah mampu melakukan transformasi dimana yang dulu dikenal mengandalkan kekerasan, kemudian lebih mengandalkan kepada kekerabatan dan perdamaian. “Ya seperti Satu Jiwa dan seterusnya, itu kan merupakan aplikasi dari Pancasila,” tandasnya.
Menariknya, yang terjadi di Aremania ini belum dimiliki oleh suporter lain, yakni mereka tidak dimiliki oleh satu orang, seperti Ketua, tetapi dimiliki oleh berbagai komunitas. “Ini menunjukkan bahwa Arema itu memiliki akar yang kuat. Nah itu kan gotong royong, sehingga mulai dari identitas kaos dan seterusnya itu tidak lagi ditentukan oleh pejabatnya atau elitnya, tetapi ditentukan oleh teman-teman dimasing-masing korwilnya itu. Lha, inilah yang militansinya bisa dibangun,” paparnya.
Ia menambahkan, dengan begitu Pancasila tidak hanya bisa diterapkan oleh para elit, tetapi disadari atau tidak, Aremania sudah mengembangkan nilai-nilai pancasila. Dalam artian, sudah tidak lagi mengandalkan kekerasan dan eksis sebagai suporter hebat tanpa menghancurkan suporter dari kota lain.
“Identitas ke- Arema-an yang tidak menindas identitas suporter lain, berarti mereka (Aremania) ini orang yang Bhinneka Tunggal Ika. Kalau nilai –nilai ini nanti dibukukan terus disosialisasikan, maka suporter Aremania bisa menjadi teladan bagi suporter di kota lain. Sehingga Indonesia jauh lebih dewasa dalam penanganan sepakbola-nya dibanding negara yang lain. Jadi semuanya tergantung pada kita, buktinya Arema bisa,” tutupnya. (Yog/end)
The post Aremania Contoh Suporter yang Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2iaeih3
0 comments:
Post a Comment