
MALANGTODAY.NET – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu memberikan sejumlah catatan strategis terkait hasil Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Batu di akhir periode jabatan 2012-2017.
Beberapa catatan ‘merah’ strategis itu meliputi sistem pengelolaan sektor pertanian (organik dan non organik), penanganan limbah industri, pengelolaan sampah, lingkungan, promosi wisata alam maupun buatan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Smart City, regulasi perizinan, toko kelontong modern, hingga sistem reward dan punishment pegawai pemerintahan.
Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Batu Cahyo Edi Purnomo, selain memberikan apresiasi atas capaian positif, bahwa pihaknya juga menyoroti ketidakkonsistenan kinerja pelaksanaan Pemkot Batu terhadap suatu program.
Disebutkan Edi, dua anugerah penghargaan perencanaan terbaik nasional telah disematkan kepada Pemkot Batu. Namun, dari penilaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan), dari 38 kabupaten/kota se-Jatim, Kota Batu justru berada di peringkat bawah.
“Dari perencanaan terbaik nasional, tetapi penilaian kinerja jadi yang terendah. Ada apa?,” kata Cahyo saat ditemui di DPRD Batu sebelum rapat paripurna LKPJ, belum lama ini.
Dari sekian catatan strategis tersebut, Cahyo menghimbau agar dalam masa kepemimpinan yang akan datang, Pemkot Batu perlu konsen memperbaiki dalam hal realisasi kinerja ini.
Sebagai contoh, tidak maksimalnya kinerja pengelolaan di sektor pertanian bisa jadi karena Dinas Pertanian sebagai leading sector dalam mengawal visi-misi utama Pemkot Batu tidak mampu bersinergi dengan instansi lintas terkait.
“Kalau memang ada kendala apa kan bisa duduk bareng sama dewan mencari solusinya. Contohnya kayak pas RAPBD 2018 kemarin, kami sudah tegaskan agar program tanpa perencanaan matang itu dicoret saja. Dari pada tidak jalan, malah jadi Silpa. Akan lebih baik dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat saja,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menjalankan tugas sebagai pemerintahan juga masih berorientasi pada asas ‘Asal Bapak Senang’.
“Solusi kedepannya, agar ada program yang jelas, konkrit dan inovatif. Juga mulai menerapkan sistem e-government yang punya sistem kontrol yang jelas,” tukasnya.
Sementara menanggapi sejumlah total 17 catatan strategis DPRD tersebut, Plt. Wali Kota Batu Punjul Santoso juga mengakui soal tidak maksimalnya kinerja dalam realisasi kerja Pemkot Batu dalam melaksanakan programnya.
Dalam kepemimpinannya bersama Dewanti Rumpoko 2018 mendatang, ia akan menjadikan hal ini sebagai fokus perbaikan jajarannya.
“Kami akui masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan program mulai sektor pertanian, lingkungan, kunjungan wisata, PAD, BWR dan lainnya. Ini akan kita perbaiki di tahun ke depan sesuai program Nawa Bhakti,” ucapnya.
Adanya catatan strategis ini, lanjut Punjul, merupakan bentuk kepercayaan, dukungan serta harapan yang besar dari DPRD terhadap Pemkot Batu.
“Memilik makna yang sangat berharga bagi kami. Ini merupakan dukungan serta harapan yang besar dari seluruh pihak untuk turut berkontribusi dalam pembangunan daerah di Kota Batu menuju arah yang lebih baik,” tutupnya.
The post Dewan Beri Catatan Merah Kinerja Wali Kota Batu 2012-2017 appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2CjjAPi
0 comments:
Post a Comment