
MALANGTODAY.NET – Arus globalisasi rasanya memang mustahil ditolak oleh kota berkembang dan kota besar seperti Kota Malang. Pertumbuhan dengan segala perkembangan teknologinya harus diterima dengan lapang dada. Lantas bagaimana dengan budaya asli kota pendidikan ini? Mampukah tameng yang dimiliki itu bertahan dengan kokoh?
Pemerhati Budaya sekaligus tokoh agama Kota Malang, Badruddin Muhammad menyebut, dengan dibukanya kran reformasi, sesungguhnya sendi kebangsaan banyak yang tergerus dan terlupakan. Sehingga akan sangat celaka jika generasi milineal saat ini tak diingatkan dengan nilai luhur yang merupakan kearifan bangsa Indonesia.
“Maka sesuatu yang awalnya menjadi berkah, akan berubah menjadi bencana. Karena kita memang tak memiliki identitas budaya yang kuat,” terangnya pada wartawan, Rabu (27/12).
Menurutnya, ketika Kota Malang dihuni oleh hanya sedikit orang saja, maka budaya yang dimiliki masih akan dapat bertahan dengan sangat kokoh dan mengalir di setiap darah masyarakatnya. Namun ketika Malang sudah menjadi kota urban dengan pendatang yang sangat banyak, maka identitas asli Malang bisa saja ikut tergerus.
Masing-masing penduduk baru, lanjutnya, susah pasti akan membawa budayanya daerahnya sendiri. Secara perlahan tapi pasti, budaya asli Malang akan tergerus dengan sangat mudah dan digantikan dengan budaya lain. Maka semangat mempertahankan budaya dan identitas sebuah kota harus kembali dihidupkan.
Hal itu, lanjutnya, bukan berarti bahwa masyarakat Kota Malang anti dengan sebuah perubahan. Namun identitas diri menjadi sebuah kunci yang menurutnya patut untuk tetap dijaga dan ditularkan untuk kehidupan selanjutnya. Mungkin sebagian orang berfikir itu bukanlah hal yang perlu dipusingkan. Namun kita harus tahu, bahwa Indonesia memiliki keunikan di masing-masing daerahnya.
“Seperti sebuah pelangi yang berwarna warni dan tetap indah,” paparnya lagi.
Dia pun menegaskan, setiap pendatang baru setidaknya tetap menyesuaikan diri dengan iklim asli Kota Malang. Sehingga, kearifan lokal dapat terus dijaga dan citra lokal akan dapat dijumpai dengan umur yang lebih panjang.
The post Dorongan Arus Globalisasi dan Tameng Budaya Kota Malang appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2zCHmEi
0 comments:
Post a Comment