Tuesday, December 5, 2017

Eksistensi Kaos Khas Kota Batu Makin Tersingkir, Kenapa?


M. Ulul Azmy

MALANGTODAY.NET – Berjayanya Kota Batu sejak diproklamirkan menjadi kota wisata sangat berdampak pada ekonomi masyarakat, salah satunya bagi para pengusaha kaos khas Kota Batu yang berjejer di pinggiran jalan.

Namun seiring waktu berjalan, eksistensi produk dan pedagang kaos dengan desain ikonik khas Kota Batu ini semakin berkurang. Tak sedikit juga para pengusaha kaos terpaksa gulung tikar.

Seperti diakui salah satu pedagang yang sebelumnya melapak di kawasan Jalan Sultan Agung, Lutfi. Lutfi mengakui bahwa penyebab gulung tikarnya sejumlah usaha kaos oleh sebab persaingan produk dari luar Kota Batu.

“Seiring nama Kota Batu sudah banyak dikenal persaingan usaha pasti ada. Mulai banyak produk luar kota yang masuk, akhirnya produk kita kalah saing buyar (gulung tikar),” ungkap Lutfi kepada MalangTODAY, belum lama ini.

Selain kalah bersaing, tambah Lutfi, faktor harga dari pengusaha juga dirasa sangat berpengaruh dalam eksistensi produk kaos ini. Hal inilah yang menjadi alasan pedagang lain beralih untuk mendatangkan grosiran dari luar kota.

“Padahal, ini mulai dari cetak, promosi dilakukan warga Kota Batu sendiri. Yang dijual di pinggir jalan, di toko itu sudah bukan dari warga Batu lagi kebanyakan. Hampir semua pedagang asli Batu gulung tikar,” ungkap pria yang menjual baju khas Kota Batu sejak tahun 2012 ini.

Tentu, hal ini sangat disayangkan bagi seorang pedagang seperti Lutfi. Pasalnya, dari situlah rejeki keluarganya mengalir. Pria umur 30 tahun ini mengaku bisa mendapatkan omset kurang lebih Rp 100 Juta tiap bulannya.

“Kalau dulu bisa dapat Rp 100 juta perbulan. Lama kelamaan semakin merosot. Kemudian sejak tahun 2016 saya memutuskan untuk menutup bisnis ini,” tutupnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan, Arief As Siddiq mengakui bahwa persaingan menjadi faktor paling utama melemahnya sektor industri ini.

Sebab itu, pihaknya punya prioritas terhadap penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku UMKM di Kota Batu pada tahun 2018.

“Mulai dari pemasaranan, kualitas produk, hingga branding. Termasuk legitimasi seperti hak paten juga rencana kami berlakukan agar tak ada lagi kasus klaim pihak daerah lain. Tentu perlu regulasi, minimal Perwali atau Perda,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup itu.

The post Eksistensi Kaos Khas Kota Batu Makin Tersingkir, Kenapa? appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2kmf2Ed

0 comments:

Post a Comment