
MALANGTODAY.NET – Tahun depan, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada di kisaran 5,1 sampai 5,5 persen. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh adanya dorongan permintaan secara domestik.
Pelaksana Tugas Kepala Grup Riset Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Retno Ponco Windarti menyampaikan, dorongan permintaan secara domestik itu diperkirakan berasal dari adanya stimulan dari pemerintah. Selain itu adanya momen Pilkada dan Asian Games yang dinilai akan berpengaruh pada permintaan domestik, terutama konsumsi.
“Selain itu, investasi pemerintah dalam bentuk proyek infrastruktur juga akan mewarnai pertumbuhan investasi tahun depan,” katanya pada wartawan.
Menurutnya, ekspor juga diperkirakan akan tetap tumbuh, namun lebih lambat dibandingkan dengan tahun ini. Selanjutnya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun depan akan menyentuh angka sembilan sampai 10 persen dan pertumbuhan kredit perbankan 10 sampai 12 persen.
Sedangkan untuk defisit transaksi berjalan, ia memprediksi akan mengalami peningkatan. Meski begitu peningkatan akan tetap pada level sehat, yaitu di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Lebih lanjut Retno menjelaskan, sederet tantangan juga masih akan dihadapi tahun depan. Diantaranya, ekonomi domestik dinilai belum cukup responsif terhadap membaiknya ekonomi global pada tahun 2018.
Selanjutnya, pada struktur pertumbuhan ekonomi juga dinilai masih belum solid. Karena peran konsumsi rumah tangga sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi domestik masih terbatas. Kemudian, struktur pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung kurang optimal dalam mendukung penyerapan tenaga kerja.
“Saat pertumbuhan tinggi sering terjadi, defisit transaksi berjalan. Pertumbuhan tinggi itu memicu impor karena terbatasnya kapasitas perekonomian. Ini juga akan masih menjadi tantangan di tahun depan,” urainya panjang.
Sementara pada sektor keuangan, lanjutnya, tantangan yang harus dihadapi adalah berkaitan dengan sumber pembiayaan domestik yang masih terbatas pada pembiayaan proyek jangka menengah dan panjang. Sehingga mendorong keterganruangan terhadap pembiayaan luar negeri.
Tak kalah menarik, kurangnya pemanfaatan perkembangan teknologi digital menurutnya juga akan berpengaruh ekonomi Indonesia di masa mendatang. Namun di sisi lain, mengurangi peran sektor tertentu akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
“Selain itu, resiko sektor keuangan juga akan semakin komplkes jika pemanfaatan perkembangan digital tak dilakukan dengan benar,” pungkasnya.
The post Prediksi BI Terkait Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2018 appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2AdkRqy
0 comments:
Post a Comment