Tuesday, December 5, 2017

Rekor Dunia Tari Bapang Malangan Tuai Polemik, Lho Kenapa?


Dhimas Fikri

MALANGTODAY.NET – Pemecahan rekor dunia Tari Bapang Malangan oleh 5.000 penari menuai polemik. Bukan karena acaranya, namun topeng yang digunakan penari yang menjadi sorotan.

Motif ukiran topeng tidak seharusnya didominasi warna biru, karena seharusnya ada bentuk ragam hias, seperti garuda mungkur, ceplok surya dan lain sebagainya. Hal itu diungkapkan salah satu pecinta dan pelaku seni Topeng Malangan, Suroso, Selasa (5/12).

Menurut Suroso, warna dasar merah karakter topeng Bapang sudah benar. Namun, lanjutnya, ada lima pakem kombinasi warna dasar topeng Malangan.

“Merah sebagai perlambang keberanian, putih sebagai lambang kesucian, hitam sebagai lambang kebijaksanaan, kuning sebagai lambang kesenangan, dan hijau sebagai lambang kedamaian. Biru itu garis-garis di ornamennya, bukan ngeblok seperti yang ditampilkan kemarin,” ucap Suroso.

Suroso menambahkan apabila dilakukan perubahan pada pakem kombinasi warna dasar yang telah ada, berarti secara langsung juga mengubah arti dan filosofis topeng Bapang itu sendiri. Adanya dominasi warna biru pada topeng Bapang tersebut juga membuat Suroso kecewa.

“Seharusnya tidak begitu saja mengganti warna, minimal ya perlu omong-omonganlah kalau mau ganti seperti itu, sebab Topeng Malangan merupakan milik seluruh masyarakat, bukan lagi milik perorangan,” tegasnya.

Pengerjaan 5.000 topeng Bapang sendiri dilakukan di Padepokan Asmorobangun, Pakisaji dalam waktu kurang lebih 3 bulan.

The post Rekor Dunia Tari Bapang Malangan Tuai Polemik, Lho Kenapa? appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2ASgbtA

0 comments:

Post a Comment