Thursday, December 21, 2017

Surat Untuk Ibu, Perempuan Hebat Dalam Pelukan


Pipit Anggraeni

MALANGTODAY.NET – Setiap tanggal 22 Desember, tentu menjadi hari yang sangat istimewa. Karena sejak tahun 1953, setiap 22 Desember selalu diperingati sebagai hari Ibu. Lantas, sudahkan kalian memeluk ibu dan mengatakan  Selamat Hari Ibu?

Bagi yang belum, masih ada waktu untuk mengatakannya. Jika kalian berjauahan dan sedang berada di luar kota, sempatkan waktu untuk menghubungi ibumu walau hanya lima menit. Karena mungkin, dia disana sedang menunggu panggilan darimu.

Di hari istimewa ini, tak ada salahnya kan, kita mencoba sesuatu yang berbeda? Meskipun ini rasanya tak mudah, khususnya bagi seorang anak yang tak pandai merengek dan menunjukkan rasa cintanya.

Karena sadar atau tidak, perempuan hebat yang kita panggil sebagai ibu itu memiliki peran yang amat penting buat hidupmu. Masih ingat, siapa yang setiap pagi mengomel karena tingkah anaknya yang malas bangun pagi?

Tapi ajaibnya, meski terus mengomel dia selalu menyiapkan sarapan sederhana untukmu. Berusaha bangun lebih pagi agar anaknya bisa berangkat sekolah tepat waktu dengan perut kenyang.

Emosinya selalu berubah, sebentar baik dan dalam waktu sekejab akan mengeluarkan jurusnya melalui omelan yang terkadang membuat telinga kita panas.

Ketika kita mendapat nilai sempurna, tak jarang dia akan membanggakan keberhasilan anaknya itu pada tetangga dan keluarga besar. Bahkan, meskipun kita memperoleh ranking terbawah sekalipun, ibu akan membelamu mati-matian dihadapan orang banyak. Walaupun pas di rumah, pasti kalian diomelin abis-abisan, ya kan?

Seperti itu lah ibu. Meskipun memang tak semua memiliki sifat yang serupa seperti yang ku ceritakan di atas. Tapi sebagian besar dari kalian jelas pernah mendapat omelan dari ibu.

Dulu, saat masih sekolah, jelas omelan ibu itu sering membuat kesal. Jalan terbaik adalah keluar dari rumah dan main dengan teman. Seolah-olah, masalah akan hilang dengan cara mengabaikan omelan itu.

Tapi begitu sampai di rumah, justru ibu yang meminta maaf. Menyuruhmu untuk segera makan dan pergi tidur lagi. Dan mungkin saja besoknya kamu akan dibangunkan dengan cara yang sama, lalu mendapat omelan agar segera bangun pagi, mandi dan sarapan.

Saat masih remaja, jelas perlakuan ibu yang seperti itu selalu membuat kesal. Tapi sekarang, ketika berada jauh darinya karena sebuah rantauan, omelannya tak lagi banyak didengar. Entah rasa senang atau justru perasaan rindu yang didapat dari sana.

Semakin dewasa, omelan itu rasanya sudah semakin berkurang, dan membuat kita rindu walaupun memang tak terasa secara langsung. Tapi inti dari itu semua, anak yang telah dewasa telah mendapat banyak pelajaran dari omelan seorang ibu.

Tahukah ibu, kini anakmu yang dulu ingusan dan malas bangun pagi telah berhasil menaklukkan dunia. Anakmu yang selalu mendapat omelan itu, berhasil lulus sebagai seorang sarjana. Anakmu yang sering ngambek itu sekarang sudah bisa mandiri dengan penghasilan yang pas-pasan.

Terima kasih ibu, karena di luaran sana ada banyak anak yang telah berhasil menggapai angannya. Terima kasih, karena meski sudah tak banyak mengomel, nama anakmu ini selalu kau sebut dalam setiap hembusan nafas dan doamu.

Terima kasih ibu, karena meski tak banyak memberimu perhatian dan kebahagiaan, engkau masih setia menunggu kepulangan anakmu. Terima kasih, karena ibu selalu mendengarkan keluhanku.

Surat untuk ibu, perempuan luar biasa dalam pelukan ini kami dedikasikan untuk ibu. Dari anakmu yang tengah berada di perantauan karena menimba ilmu dan mencari nafkah.

Selamat hari ibu!

The post Surat Untuk Ibu, Perempuan Hebat Dalam Pelukan appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2kWrUNL

0 comments:

Post a Comment