Saturday, December 16, 2017

Ternyata Membuang Barang Ada Rumusnya, Catat Biar Nggak Nyesel!


Aan Imam Marzuki

MALANGTODAY.NET Orang cenderung menyimpan barang karena mereka percaya suatu saat akan mereka butuhkan kembali. Selain itu juga karena mereka berharap nilai barang tersebut akan bertambah seiring waktu.

Satu lagi, ada juga yang menyimpan barang karena kenangan di dalamnya. Barang dari orang tua, sahabat, dan mantan juga kadang sulit direlakan begitu saja.

Ketika orang ingin membuang barang-barangnya, ada tiga masalah yang sering dihadapi, yaitu;

  1. Terlalu melebih-lebihkan kebutuhannya di masa depan
  2. Meremehkan ruang yang dibutuhkan
  3. Mengabaikan biaya penyimpanannya.

Tapi, inilah jalan keluarnya seperti yang diwartakan dari life hack. Rumusan yang digunakan untuk menghilangkan barang yang tidak dibutuhkan yaitu RFASR.

RFASR merupakan singkatan dari,

  • Kebaruan (Recency). Tanya pada dirimu kapan terakhir kali kamu menggunakannya.
  • Frekuensi (Frequency). Seberapa sering kamu menggunakannya?
  • Biaya akuisisi (Acquisition Cost). Berapa banyak biaya yang kamu keluarkan untuk mendapatkan barang tersebut?
  • Biaya penyimpanan (Storage Cost). Berapa biaya untuk menyimpan dan merawatnya?
  • Biaya pengembalian (Retrieve Cost). Misal kalau barang itu terjual nanti, berapa biaya yang bisa kamu dapat?apakah sepadan atau malah jauh dibawah harga awal.

Saat kamu menanyakan pertanyaan dalam RFASR dalam dirimu, masukkan persamaan ini :

Kebaruan (rendah) + Frekuensi (rendah) + Biaya akuisisi (rendah) + Biaya penyimpanan (tinggi) + Biaya pengembalian (tinggi) = tak layak

Contoh jawaban RFASR tentang pakaian yaitu

  • Kebaruan

Pakaian ini terakhir aku pakai dua tahun lalu

  • Frekuensi

Saat itu pun jarang aku pakai.

  • Biaya akuisisi

Aku bisa beli barang serupa dengan mudah dalam waktu dekat.

  • Biaya penyimpanan

Barang ini mengambil space ¾ lemariku.

  • Biaya pengembalian

Sudah terlampau lama, pasti rendah.

Dalam situasi seperti ini, pakaianmu nggak akan memberi nilai tambah di masa depan.

Jika kamu berat membuangnya karena kamu memiliki ikatan emosional dengan sang pemberi, ingatlah kalimat berikut.

Saat barang tersebut direpresentasikan sebagai hadiah, tujuannya sudah tercapai. Setelah minimal dua tahun kemudian, barang atau pakaian tersebut hanya merebut space di lemari. Itupun tidak ada hubungannya lagi dengan orang yang menghadiahkannya tersebut.

Dengan formula RFASR tadi, prosesmu membuang barang akan terbantu. Tidak ada lagi kebimbangan menyimpan atau membuangnya saja.

Kalau kamu ingin menghindari pilihan sulit ini, bisa dengan memikirkannya saat akan berbelanja. Prioritaskan belanja dengan kebutuhan, bukan keinginan.

Kalau kamu memutuskan untuk membeli barang baru, buang satu barang yang ada di rumahmu. Begitulah aturannya kalau kamu nggak mau repot. Untung-untung masih bisa di donasikan kan lumayan.

The post Ternyata Membuang Barang Ada Rumusnya, Catat Biar Nggak Nyesel! appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2kzmAjm

0 comments:

Post a Comment