
MALANGTODAY.NET – Kabar gembira bagi para petani kentang di Kota Batu. Pasalnya, keresahan petani tentang tingginya ongkos produksi selama ini setidaknya telah terjawab. Solusi ciamik itu datang dari Balai Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Batu, BPPT telah mengujicobakan teknologi kultur jaringan ex vitro di lahan budidaya kentang di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Dari hasil uji coba penanaman benih tersebut, inovasi yang ditujukan untuk menggenjot skala produksi kentang berkualitas ini menunjukkan hasil yang positif.
Sebelumnya, masa tanam benih kentang jenis G-0 ini membutuhkan waktu hingga tiga bulan. Namun dengan benih ex vitro ini, masa tanam itu bisa dipangkas hanya sampai dua bulan saja.
“Kami berhasil menjawab tantangan tersebut. Penanaman benih ini menunjukkan hasil positif, yaitu telah terbangun sarana produksi benih kentang dengan kapasitas 100 ribu benih per tahun. Hasilnya cukup menggembirakan, ada peningkatan produksi sampe 35 ton/tahun, bahkan ada yang sampai 75 ton/tahun,” papar Kepala BPPT Unggul Priyanto di hadapan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Sumber Jaya, Senin (22/1) kemarin.
Keberhasilan tersebut tentu menjadi tumpuan harapan bagi masyarakat petani Kota Batu. Unggul berharap agar teknik kultur jaringan juga bisa diterapkan untuk komoditi lain seperti apel dan jeruk.
“Mengingat apel juga jadi salah satu komoditi utama di Kota Batu, semoga inovasi ini bisa diterapkan di lahan budidaya komoditi lain. Ini kita sedang persiapan (penelitian) teknologi serupa buat apel Batu,” pungkasnya.
Tentu, terobosan ini mendapatkan apresiasi tinggi Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Ia yang ikut turun menanam benih kentang ex vitro berharap agar teknologi ini dapat diterapkan pada buah apel Batu yang menjadi ciri khas Kota Batu sejak lama.
“Luar biasa, ini sangat bermanfaat dan sangat membantu petani di sisi produksi. Mudah mudahan bisa menambah semangat petani untuk terus mempertahankan bertani apel. Yah kalau gak gitu, Indonesia gak bakal punya apel lagi, gak hanya Kota Batu, tapi Indonesia,” pungkasnya.
Sebagai informasi, giat ini berlanjut pada penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Kepala Balai Bioteknologi BPPT, Agung Eru Wibowo dan Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Sugeng Pramono, tentang Aplikasi Teknologi dan Produk Bioteknologi untuk Pengembangan Benih Tanaman Hortikultura di Kota Batu.
Adapun hal ini meliputi pengembangan benih tanaman hortikultura kentang, jeruk dan apel serta aplikasi teknologi kultur jaringan in vitro dan ex vitro untuk pengembangan benih tanaman hortikultura (kentang, jeruk dan apel) Kota Batu.
Acara inipun diteruskan dengan sarasehan bersama Wali Kota Kota Batu Dewanti Ruparin Diah Rumpoko, Kepala BPPT Dr. Ir. Unggul Priyanto, M.Sc , Deputi TAB BPPT Prof. Dr. B.Eng. Eniya Listyani Dewi, M.Eng. dengan para petani, penyuluh pertanian Dinas Pertanian Kota Batu, dan anggota masyarakat lainnya untuk memperkuat kebersamaan, semangat dan komitmen untuk terus menerapkan hasil inovasi BPPT ini.
The post Solusi Jitu Genjot Produksi Kentang Kota Batu appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2n2Qr4L
0 comments:
Post a Comment