
MALANGTODAY.NET – Ratusan buku yang berisi ajarah paham komunisme di dua toko buku di Kediri disita oleh Komando Distrik (Kodim) Militer 0809 Kediri, Rabu (26/12/2018). Kedua toko tersebut yaitu Toko Q Ageng dan Toko Abdi di Jalan Brawijaya, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Atas informasi yang didapatkan masyarakat, Komandan Kodim 0809 Letnan Kolonel Kav. Dwi Agung Sutrisno langsung menggerakan anggotanya untuk melakukan pengamanan buku-buku tersebut.
“Iya benar, anggota saya menerima laporan dari masyarakat terkait adanya buku yang diduga berisi tentang paham kiri di toko buku Pare. Kita langsung berkoordinasi dengan Kapolres dan Kesbangpol untuk melakukan pengamanan dan penyitaan sementara guna menghindari hal tidak diinginkan,” jelas Dwi Agung melalui laman DetikNews, Rabu (26/12/2018).
Tak hanya dari pihak TNI, Kapolres Kediri AKBP Ronny Faisol mengaku bahwa kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan. Termasuk meminta saksi ahli terkait kebenaran kandungan buku tersebut.
“Kita kordinasikan dengan Bakesbangpol Pemkab mas, kita masih dalami buku-buku tersebut, asal muasal buku tersebut, dan kita mintai keterangan penjualnya serta minta pendapat saksi ahli, apakah buku tersebut mengandung unsur mengajarkan dan atau ajakan untuk mengikuti Paham tersebut Komunis/Leninisme/Marxisme sesuai yg diatur dalam Tap MPR 25/1966 dan pasal 107 UU 27/1996,” jelas Ronny.
Ada total 138 buku dari pemeriksaan dua toko tersebut. Yang mana, ratusan buku-buku tersebut terdiri atas penulis dan judul yang berbeda-beda.
Adapun dari penyitaan tersebut ditemukannya buku “Benturan NU PKI 1948-1965” yang disusun oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan “Di Bawah Lentera Merah” karya Soe Hok Gie.
Toko buku Q Ageng merupakan milik warga Surabaya, yang saat ini tengah berada di Jambi. Buku-buku tersebut sudah dibawa oleh pemilik toko dan didapat dari sebuah bazar buku di Jakarta.
Keterangan lain dari laman Tempo, Agung enggan menyebutkan identitas pemilik toko yang sehari-hari tinggal di Surabaya. “Dia kooperatif. Karena tinggal di Surabaya, tokonya dititipkan pada anak buahnya,” kata Agung.
Anggota tim dari Kejaksaan Negeri Kediri sebagai mana dilansir Tempo juga mulai dilibatkan dalam penyelidikan ini. Tujuannya tidak lain untuk mengkaji materi buku-buku tersebut apakah melanggar ketentuan undang-undang tentang penyebaran faham komunisme atau tidak.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari para pemilik toko buku tersebut terkait penyitaan buku-buku yang mengandung unsur PKI dan Komunisme tersebut.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post Mengandung Unsur PKI, TNI-Polisi Sita Ratusan Buku di Kediri appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2ESX3xY
0 comments:
Post a Comment