MALANGTODAY.NET – Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan partai politik (parpol) yang tergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo – Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Namun baru-baru ini, kedua parpol tersebut malah terlibat saling sindir. Apa penyebabnya?
Dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (14/3/2019), situasi ini terjadi saat Ketua Umum PSI, Grace Natalie, menyindir parpol-parpol tua yang dinilai bersikap enggan saat ada banyak rumah ibadah ditutup secara paksa. Menurutnya, dalam beberapa kasus hanya partainya yang berani menentang penyegelan tersebut.
“Kenapa kalian bungkam, ketika pada 27 September lalu, tiga gereja disegel di Jambi karena adanya ancaman dan desakan massa,” ujar Grace dalam orasi politiknya berjudul Beda Kami – PSI – dengan Partai Lain, di Medan, Senin (11/3/2019) lalu.
Menanggapi pernyataan itu, Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, Dave Fikarno Akbar, meminta PSI untuk tidak berbicara sembarangan jika tidak memahami situasinya. Menurutnya, partainya sejauh ini telah berada di garis terdepan dalam hal mmebela dan melindungi para kelompok minoritas yang ada di Indonesia.
“Dan selama ini Golkar sudah melakukan yang terbaik untuk itu. Setiap kasus memiliki perbedaan masing-masing. Tidak bisa disamaratakan. Dan Golkar akan selalu berjuang untuk menegakkan keadilan bagi rakyat yang tertindas atau dipersekusi,” kata Dave.
Dave juga meminta PSI agar sebaiknya fokus untuk memenangkan Jokowi – Ma’ruf di Pilpres 2019. Hal ini ditakutkan dapat memecah soliditas koalisi yang membuat tim nantinya akan rentan menerima serangan dari luar.
“Ini untuk menjaga soliditas koalisi, sebaiknya serangan terhadap sesama dihindari, dan fokus saja pada pemenangan presiden Jokowi,” imbuh Dave.
Apakah ada kemungkinan perang saudara di tubuh tim Jokowi? Kita nantikan kelanjutan drama politik ini! (sig)
The post Golkar Sindir PSI Terkait ‘Parpol Lama’, Perang Saudara di Kubu Jokowi? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2VXTUSb
0 comments:
Post a Comment