
MALANGTODAY.NET – Baru-baru ini, Presiden Indonesia Joko Widodo mengeluarkan wacana untuk menambah dua kementerian baru. Kedua menteri ini nanti akan bergerak di bidang ekonomi, yakni bidang investasi dan bidang khusus ekspor. Namun para pakar ekonomi memandang wacana itu masih memerlukan pematangan di segala lini.
Dilansir dari DetikFinance, Selasa (12/2/2019), Ekonom Institute for Development of Economics and Fiannce (INDEF) Bhima Yudhistira, meragukan wacana pembentukan dua kementerian baru itu akan menyelesaikan permasalahan. Menurutnya, perlu ada pengkajian secara matang baik dari segi efektivitas kerja, koordinasi, dan anggaran.
“BKPM kan sudah ada untuk urusan investasi, tapi selama ini ada ego sektoral antar kementerian lembaga. Izin investasi misalnya sering bersinggungan dengan kementerian KLHK, ESDM dan pemerintah daerah. Buat kementerian baru belum tentu selesaikan permasalahan itu,” terang Bhima.
Khususnya pada segi anggaran, Bhima memandang biaya operasional hingga sumber daya manusia (SDM) bukan harga yang murah. Ia memberi contoh Kementerian Perdagangan yang setiap tahunnya membutuhkan Rp3,5 triliun. Itu pun hanya biaya operasionalnya saja. “Tentu akan sangat mahal. Jangan sampai menambah beban APBN di tengah kenaikan utang negara,” imbuhnya.
Jokowi sendiri mewacanakan hal itu karena perekonomian nasional selalu dihadapkan dengan persoalan defisit, baik transaksi berjalan dan neraca perdagangan. Hal ini dinilai ironis lantaran dengan sumber daya alam (SDA) yang kaya, kinerja ekspor Indonesia seharusnya tinggi.
Sementara itu, Menteri Perekonomian Indonesia, Darmin Nasution, mengaku wacana Jokowi belum dibahas dalam rapat kabinet. Ia pun enggan berkomentar lebih jauh. “Ah itu tanyanya presiden, jangan saya, artinya itu belum dibahas di kabinet,,” ujarnya singkat. (sig)
The post Jokowi Ingin Tambah 2 Menteri di Sektor Ekonomi, Masalah Selesai? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2SWnpBW
0 comments:
Post a Comment