
MALANGTODAY.NET – Kedatangan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto ke Malang membawanya pada ingatan-ingatan masa lalu di kota kelahirannya itu. Tidak hanya terpaut pada suasana kota saja, tetapi juga menyebut soal mendhol dan menjes, camilan yang banyak ditemukan di Kota Apel itu.
“Ternyata sekarang kampung saya lebih luas. Bukan Malang saja, tapi Sabang sampai Merauke adalah kampung saya sekarang. Tapi saya juga harus datang ke sini, kampung saya (Malang); ke ari-ari saya! Ya, ndek Singosari (ya, di Singosari),” ujarnya saat memberi sambutan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kota Malang dan Aremania di Balai Kota Malang, Minggu (3/3/2019).
Kedatangannya ke Malang selain agenda, juga karena sudah lama ditinggalkan demi berkarier di dunia militer.
“Saya datang ke kampung saya, ke kota saya ini yang sudah lama saya tinggalkan berkarier karena saya memang bercita-cita menjadi tentara,” ucapnya.
Bentuk keterpautan dengan Malang tidak bisa ia tinggalkan. Meskipun bertugas di Jakarta, semangat Malang; Aremania selalu ia tanamkan.
“Ketika saya di Jakarta, saya coba masuk di komunitas. Saya cuma bilang satu kata “Salam Satu Jiwa, Arema!” Mbengok kabeh Arema! (Teriak semua, arema!),” ujarnya.
Bagi Marsekal Hadi, tidak puas dengan Salam Satu Jiwa, dirinya juga mengingat camilan khas Malang, yakni mendhol dan menjes.
“Lek mendhol gak ngerti, berarti guduk Arema. Coba cari di Google, yang ada satu-satunya di dunia ini, ya, hanya di Malang. Wis ganok maneh. (Kalau memdhol tidak tahu, berarti bukan arema. Coba cari di Google, yang ada satu-satunya di dunia ini, ya hanya di Malang. Sudah tidak ada lagi),” jabarnya.
Baginya, makan mendhol ternikmat pada saat hujan turun. Apalagi dibarengi dengan cabai hijau. “Ono pedese (ada pedasnya),” ucapnya diikuti gelak tawa para hadirin.
Kenangan Menjes dan Kopi
Selain kenangnya tentang mendhol, Marsekal Hadi juga menyebut kenikmatan makan menjes. Menjes itu terbuat dari ampas tahu yang dicetak kotak, seperti tempe. Biasanya di Malang, menjes dijadikan jajanan gorengan yang dibalut dengan tepung. Makannya dengan petis, tambah nikmat kalau dibarengi dengan cabai hijau.
“Tahu caranya makan menjes yang nikmat? Begini, makan menjes sambil duduk, diolesi petis, lalu dimakan bareng cabai hijau. Tetep duduk, lalu tengadah, kalau surga terlihat, itulah kenikmatan,” kelakarnya dibarengi tawa riuh para hadirin.
“Lah, iya, itu sudah saya temukan. Makan menjes ternikmat, ya, seperti itu,” tambahnya lagi.
Dia juga tidak lupa bagaimana nikmatnya menyeruput kopi 31. “Kopi ini, itu 3 jagung, 1 kopi. Biasanya ada di orang meninggal,” ucapnya.
Marsekal Hadi juga tak segan mengajak para hadirin untuk membunyikan tawa sekali lagi. Buktinya dia juga menunjukkan cara minum kopi yang nikmat. “Kopi dituang di tatakan cangkir. Lalu ditiup. Kopi yang di cangkir, itulah yang diminum,” ujarnya, seluruh yang hadir pun tertawa.
Ingatan-ingatan inilah yang membuat dirinya berucap terima kasih kepada semua yang menggundang. “Meskipun undangannya tidak resmi, tapi kalau dari Aremania, saya pasti datang,” ucapnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Marsekal Hadi berpesan kepada seluruh Aremania untuk selalu memegang sifat berlaga, militan (pantang menyerah), loyal, profesional, dan selalu menang dalam setiap pertandingan.
“Insya Allah kalau ini dijiwai, saudara kita di manapun berada pasti banyak. Dan kuncinya adalah Salam Satu Jiwa!” pungkasnya. (BAS/sig)
The post Kenang Kampung Kelahiran, Panglima TNI Sebut Mendhol dan Menjes appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2XAn8rV
0 comments:
Post a Comment