Thursday, May 11, 2017

Naufal Raziq, Penemu Listrik Kedondong Terus Kembangkan Inovasi


MALANGTODAY.NET – Naufal Raziq (15) inovator energi listrik dari pohon kedondong, terus berupaya menyempurnakan hasil penemuannya. Ia masih mencari cara agar ada akselerasi daya pemulihan energi listrik pohon kedondong ini secara optimal.

“Saya merasa saat ini energinya belum begitu stabil. Saya lakukan eksperimen dengan proses charging menggunakan baterai sebagai penyimpan daya, sehingga energi dari pohon kedondong siang harinya dapat disimpan di baterei dan pada malamnya energinya dapat kembali digunakan untuk menghidupkan lampu,” ujar Naufal dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (12/5).

Siswa MTS Negeri Langsa Lama, Nanggroe Aceh Darussalam ini menjelaskan, dari percobaan sebelumnya kemampuan pemulihan dari pohon kedondong membutuhkan waktu lama dan belum stabil. Saat ini, dilakukan uji coba dengan proses penyimpanan energi dari pohon kedondong ke charger baterai dan ke lampu yang mirip proses pada solar cell.

“Saya berharap nyala lampu bisa stabil karena pada proses sebelumnya dengan langsung dari pohon ke lampu, energinya tidak stabil dan lama kelamaan drop dan recovery secara alaminya lambat sekali,” katanya.

Temuan energi listrik dari pohon kedondong yang biasa menjadi pagar halaman rumah warga di Langsa itu sederhana dengan rangkaian yang terdiri atas pipa tembaga, batangan besi, kapasitor dan dioda. Temuan Naufal menghasilkan daya sebesar 0,5-1 Volt per elektroda yang dipasang pada rangkaian pohon kedondong.

Arus listrik yang dihasilkan sangat bergantung kepada kadar keasaman pohon. Melalui beberapa evaluasi dan perbaikan, pohon listrik itu telah menerangi puluhan rumah di Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Langsa, untuk pencahayaan lampu malam hari.

“Saya senang sekali dan bangga penemuan saya bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ujar Naufal yang mengidolakan mantan Presiden BJ Habibie dan penemu lampu pijar Thomas Alva Edison ini.

Naufal mengaku proses penemuan energi listrik dari pohon kedondong cukup lama. Itu berawal saat dia mempelajari ilmu pengetahuan alam dan membaca bahwa buah yang mengandung asam bisa menghantarkan listrik. “Saya juga uji coba pada buah kentang. Setelah itu, saya berpikir lagi, kalau buahnya mengandung asam berarti pohonnya juga mengandung asam. Akhirnya saya mulai melakukan eksperimen,” ujarnya.

Awalnya, Naufal melakukan eksperimen pada pohon mangga dan ternyata tidak layak. Setelah itu, dia mencoba jenis pohon lainnya. Akhirnya dipilih pohon kedondong pagar yang kadar asam atau getahnya mampu menghantarkan listrik.

Naufal mengaku pengetahuan yang dimiliki tidak hanya dari sekolah, namun juga adanya dukungan ayahnya yang membantu percobaannya tersebut. Kebetulan ayahnya bekerja di bidang elektronika.

Supriaman, ayah Naufal, mengucapkan terima kasih kepada PT Pertamina EP yang telah mendukung penemuan anaknya, termasuk dukungan beasiswa Naufal hingga kuliah.

“Pertamina EP juga telah membantu pengurusan hak paten pembangkit listrik menggunakan pohon kedondong dari Kementerian Hukum dan HAM,” ujar Supriaman.

Manajer Humas Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan Pertamina EP Aset I Field Rantau membantu pengembangan energi listrik dari pohon kedondong menuju skala yang lebih besar, terutama untuk menerangi kampungnya yang memang belum tersentuh jaringan listrik. Apalagi, Naufal memang berasal dari Tampur Paloh, dusun yang jauh di pedalaman pelosok Aceh.

Kisah Naufal adalah kisah sukses sinergi antara Pertamina dan masyarakat dalam menciptakan inovasi yang memberikan solusi bagi permasalahan yang ada, yang perlu dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

“Naufal ini discovery untuk bangsa. Kami akan mendukung apabila muncul Naufal-Naufal lain dari wilayah kerja Pertamina EP lainnya demi kemandirian energi nasional,” katanya.

The post Naufal Raziq, Penemu Listrik Kedondong Terus Kembangkan Inovasi appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2q7nubc

0 comments:

Post a Comment