
MALANGTODAY.NET – Sepinya minat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Kota Batu tentu bisa ditinjau dari berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor tempat. Hal ini diutarakan oleh Kasi Pengembangan SDM & Kelembagaan Dinas Perpustakan dan Arsip Kota Batu, Debora Sulistyoningsih dalam momentum memperingati Hari Buku Nasional, Rabu (17/5) kemarin.
Awal berdiri perpustakaan kota pada tahun 2009 bertempat di bilangan Jalan Dewi Sartika. Lokasi ini sangat strategis berada di pusat kegiatan masyarakat dan wisatawan. “Dulu, berbagai elemen masyarakat mulai pedagang, ibu-ibu belanja, bapak-bapak beberapa wisatawan dan pelajar sering main-main ke perpustakaan,” ungkapnya.
Pada sekitar tahun 2015 baru beralih fungsi menjadi Dinas Perpustakaan dan Arsip dan ditempatkan di Balai Kota Among Tani. “Sejak pindah kesini, anggota perpustakaan yang berkunjung kesini hanya didominasi oleh pelajar saja,” ucapnya.
Dengan berkaca pada fenomena ini, wanita yang dianggap sesepuh Perpustakaan KWB ini menganggap bahwa masih adanya gap atau jurang pemisah antara pemerintahan dan masyarakat.
Oleh karena itu, hal ini merupakan agenda baru pemerintah kota batu bersama dinas perpustakaan untuk mengkaji terkait permasalahan minat baca masyarakat ini bersama-sama.
“Perpustakaan ini membutuhkan relawan pegiat literasi agar minat baca kembali semarak. Dengan begitu ketahanan informasi kita juga ikut menguat,” ucapnya tegas.
Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk juga turut aktif menengok dan mengakses segala fasilitas di perpustakaan ini. Salah satu wanita perintis perpustakaan kota batu ini menjamin soal kebebasan beraktivitas masyarakat di perpustakaan dengan tangan terbuka.
“Kegiatan apapun, mulai berdiskusi, belajar bahasa inggris, screening film, puisi, musik bahkan kursus memasak akan kita dukung sepenuhnya,” tutupnya pada MalangTODAY ditemui di kantornya.
The post Sepinya Minat Kunjungan Perpus Kota Batu Karena Faktor Tempat? appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2qw8u76
0 comments:
Post a Comment