MALANGTODAY.NET – Setelah tidak kurang dari satu jam melakukan pertemuan dengan Komite sekolah, paguyuban sekolah, pengawas, wali kelas, serta guru SDN 3 Lowokwaru dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Wakil Walikota Malang, Sutiaji akhirnya keluar dari ruang kepala sekolah SDN 3 Lowokwaru.
Dari hasil pertemuan itu, Sutiaji mengatakan, tindakan dugaan penyetruman yang dilakukan Kepala Sekolah SDN Lowokwaru 3 terhadap siswanya belum lama itu sangat tidak dibenarkan. Karena bagaimana pun juga, hukuman secara fisik maupun psikis tidak diperbolehkan dalam dunia pendidikan.
“Hari ini kita datang ke sini saja anak-anak yang bersangkutan tersebut sudah takut,” katanya pada Media, Kamis (4/5).
Menurutnya, aman dan tidaknya alat yang digunakan tersebut belum dapat ia jelaskan secara spesifik. Namun berdasarkan informasi yang didapatkan sebelumnya, alat tersebut pernah diuji cobakan kepada guru SDN 3 Lowokwaru dan tidak berpengaruh.
“Berdasarkan penjelasan ahli, alat tersebut sebenarnya juga tidak berbahaya. Asalkan digunakan dengan cara yang benar,” tambah pria berkacamata itu.
Dia juga menyampaikan, pemerintah telah memberi hukuman tegas kepada kepala sekolah yang bersangkutan. Saat ini, yang bersangkutan sedang diadministrasikan dan akan diberikan hukuman sesuai dengan kesalahannya.
“Ada prosedurnya akan seperti apa, karena ada peraturan yang mengikat. Tapi tidak bisa semerta-merta di pecat, kan dilihat dulu kesalahannya,” tambah Sutiaji.
Pria nomor dua itu juga menegaskan, bahwa meskipun ada kemungkinan tidak menyakiti siswa, menggunakan alat tetap tidak diperbolehkan. Sehingga, nantinya sekolah diminta untuk dapat berkoordinasi dengan wali murid untuk menerapkan setiap program dan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswanya.
“Pendekatan dan komunikasi itu sangat penting agar tidak ada kesalah pahaman antara dua belah pihak,” jelasnya.
The post Sutiaji: Hukuman Fisik dan Non Fisik Tidak Dibenarkan Dalam Dunia Pendidikan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2pb3yB0
0 comments:
Post a Comment