
MALANGTODAY.NET – Setiap tanggal 5 Mei diperingati sebagai Hari Bidan Internasional atau International Midewive Day, menjadi seorang bidan merupakan salah satu pilihan hidup yang membutuhkan komitmen dalam mempertanggung jawabkan hidup diantara dua nyawa bagi seorang ibu dan bayi.
Untuk memeringati Hari Bidan Sedunia ini, MalangTODAY berkesempatan mengupas suka duka profesi bidan. Nah guys, sudah gak sabar kan dengar cerita gimana sih menjadi bidan? Yuk, simak cerita dara cantik, Merisa Surya Septian.
Merisa Surya Septian, atau akrab disapa Merisa ini merupakan bidan cantik berusia 22 tahun, ia telah menjadi seorang bidan sejak dua tahun lalu.
Merisa menjelaskan profesi bidan diambilnya bukan merupakan cita-citanya, namun itu keinginan orang tuanya, ia sebenarnya ingin berprofesi sebagai seorang pramugari. Namun, meski demikian ia tetap bersyukur karena bisa mendapat pengalaman hidup baru.
“Yang bisa menjadikan saya seperti sekarang ini itu orang tua. Pas udah jadi bidan beneran, ga seburuk yang aku bayangin dulu. Punya profesi bidan itu sulit, ngerasa deg-degan aja kalau nolongin ibu-ibu yang mau lahiran, takut ada kesulitan yang muncul pas lahiran. Tapi, kalau udah liat bayinya nangis, ibunya sehat, lega. Lega banget,” ujar Merisa kepada MalangTODAY, Jumat (5/5).
Perempuan yang kini berdinas di Klinik Al-Bashiroh Turen ini mengatakan banyak suka duka selama ia menjalani profesi ini.
“Sukanya jadi bidan itu yang pertama ketika kita melakukan konseling dan klien merespon dengan baik bahkan terlihat antusias. Kedua, kita sering bersosialisasi dengan ibu-ibu jadi mempermudah aura keibuan kita keluar. Ketiga, jadi bidan itu menyenangkan ketika bekerja itu jadi ibadah. Kita akan lebih menghargai sosok ibu,” imbuh dara yang punya hobi baca novel ini.
“Kalau dukanya, bidan itu mudah terpapar atau beresiko sekali terhadap penularan penyakit apabila alat perlindungan dirinya tidak dipakai saat bekerja. Jarang ada waktu juga buat kumpul sama temen,” jelasnya.
Alumni Poltekkes Dr. Soepraoen ini juga mengatakan bahwa awal kuliah dirinya agak berat hati, namun seiring berjalannya waktu ia mulai bisa meniggalkan perasaan tersebut.
“Waktu awal masuk kuliah kebidanan dulu, rasanya terpaksa banget. Aku jalanin aja sih, lama-lama enjoy karena aku gak sendirian, banyak temen dan kita ngejalanin susah senengnya bareng-bareng, yang terpenting saling memberi motivasi satu sama lain,” tambah penyuka kuliner Gado-gado ini.
“Yang ingin saya capai dalam hidup ini, pastinya membahagiakan kedua orang tua. Harapan kedepan, dapat membuka klinik sendiri dan menjadi bidan di desa-desa untuk menolong orang yang kurang mampu,” tutup gadis manis penyuka susu coklat ini.(mas/zuk)
The post Yuk, Simak Suka Duka Menjadi Bidan dari Gadis Cantik Ini appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2pOanvx
0 comments:
Post a Comment